Aransemen Negaraku



Seperti biasa bila mobil dinas ini telah kehausan maka Pom bensin terdekat dari rumah yang kutuju. Menyempatkan beberapa menit menyeleweng dari jalur biasanya ketika pulang kantor itung-itung sambil mengendus aroma durian yang sedang banjir-banjirnya. Tepat disepanjang jalan menuju stasiun bensin itu. Durian memang menjadi komoditas local kota ini sepertinya di awal November hingga akhir Desember buah yang satu ini menjadi primadona hamper disetiap sudut kota terdapat penjual durian disepanjang jalannya. Sampai-sampai susah membedakan apakah yang masuk kehidung aroma bensin atau durian ketika sedang mengisi.





Beberapa hari yang lalu penguasa tertinggi negeri ini mengumumkan turunnya harga BBM khususnya bensin walau hanya seharaga Rp. 500,- sudah cukup meringankan bila yang menjadi sasaran isi adalah tangki mobil dinas ini. Namun apa yang terjadi di stasiun bensin ini yang tertera masih harga lama, kontan saya pun menanyakannya.





Dan jawaban yang begitu gamblang dari hanya seorang karyawan pengisi bensin membuat pertanyaan awal saya menjadi retorik belaka. Bulan depan pom bensin ini akan mulai menaikkan harga bensin. Ah sudah hal biasa bila seorang pengusaha ingin mendapatkan keuntungan. Dna menjadi hal yang lumrah pula bagi suatu Negara tuk menahan meringankan beban rakyatnya. Bukankah kenyataannya lebih mudah untuk menaikkan harga daripada menurunkannya.





Maaf sekali lagi saya meminta maaf seikhlas-ikhlasnya, bukan maksud hati tuk mengkritik kebijakan bapak presiden terhormat saya. Menjadi seorang presiden itu tidak hanya harus mendengarkan keluhan satu pihak namun beragam pihak yang tak pernah sama pendapatnya. Dan seorang pemimpin harus bisa berdiri diantara pendapat itu dengan tegak tanpa mudah tertiup angin.





Namun saya juga mohon maaf bila bapak presiden masih mau kembali dipilih tahun depan saya juga sudah memiliki calon sendiri. Lihat ketika seorang presiden wanita pertama kali diusung diawal reformasi banyak sekali pihak dan tokoh yang dnegan lantang menentangnya, bahwa seorangw anita tidak sepantasnya menjadi seorang pemimpin. Namun pada akhirnya pihak dan tokoh ini malah mengusung tokoh wanita lain tuk memenangkan pemilihan gubernur di daerah timur pulau jawa, bukankah hal itu menunjukkan bahwa pihak ini tidak patut tuk dipercaya lagi? Plintat plintut bukanlah wadah yang tepat tuk menampung suara saya. Dan pihak semacam ini sangat jauh dari pilihan saya. Gitu aja kok repot……





Bila tokoh wanita ditentang menjadi seorang pemimpin maka pendapat ini sangat saya setujui. Maaf sosok wanita bukannya saya merendahkan anda sebagai wanita, justru saya mengagumi dan menjunjung kedudukan anda. Anda memang tidak dikodratkan sebagai pemimpin dalam kitab manual manusia seorang pemimpin itu adalah laki-laki dan bila ada yang mengkotak-kotakkan artian pemimpin menjadi lebih sempit sehingga ruang lingkup pemimpin menjadi muat bagi sosok wanita maka pemikiran orang itulah yang sempit.





Wanita tidaklah harus menjadi pemimpin namun ditangan wanitalah cetakan pemimpin itu ada. Ditangan wanitalah seorang pemimpin tidak akan menjadi seorang tiran, ditangan seorang wnaitalah pemimpin tidak akan mendirikan Negara dictator bertangan besi. Wanita memang tidak cocok menjadi pemimpin namun wanita adalah dalang dibalik seorang laki-laki pemimpin. Wanita adalah muara kasih saying pemimpin dalam menenteramkan rakyatnya. Wanita adalah mentor setia permaisuri bahkan penasehat ulung bagi pemimpin bijak nan adil. Jadi sehebat apapun anda wanita terimalah anda sebagai seorang wakil pemimpin. Jangan lagi mempermasalahkan emansipasi karena yakinlah bahwa siapapun, siapapun yang keluar dari kodratnya kecuali dia akan hancur!





Seseorang yang selalu saya panggil pakdhe apadahal saya tidak memeiliki hubungan darah samasekali dengannya pernah berkomentar. “lawong, sudah diangkat oleh rakyate dengan suara mutlak tuk menjadi sri sultan dinegara kecil atau propinsi yang diistimewakan, la kok malah serakah pingin dadi presiden.” Saya hanya tertawa kecil sambil menelaah apa maksud kalimatnya. Namun jelas disana siapa yang dimaksud dan apa tujuannya melemparkan kalimat itu.





Kekuatan massa adalah kekuatan potensial yang mampu menggulingkan sebuah Negara, kekuatan yang bisa jadi sangat besar bila didukung teknologi dan intelektual startegis. Dulu ketika saya masih sekolah di Sekolah Teknik Kejuruan jurusan Elektronika Komunikasi saya pernah mendengar selentingan kabar bahwa srisultan Gubernur ini memiliki sebuah ruangan bawah tanah yang entah diletakkan dimana yang didalamnya terdapat orang-orang terpercaya dan ahli dibidangnya. Yang lebih hebatnya orang-orang ini dilengkapi dengan teknologi komunikasi luarbiasa canggih yang dihubungkan dengan satellite dan bisa berhubungan dengan Negara manapun yang dia kehendaki. Entah rumor ini benar atau salah setidaknya sudah memberikan gambaran bahwa orang satu ini memiliki kekuatan yang tidak dimiliki pesaing yang lain. Selain keloyalan pengikutnya juga teknologi super canggih. Weleh entah saya harus mendukungnya atau malah takut akan keangkeran kuasanya.





Masa reformasi telah lewat berbarengan dengan suara lantang pengusungnya, sekarang pencetus reformasi itu telah berubah haluan berkampanye dengan buku media khas anak kuliahan. Namun sepak terjangnya bukannya tanpa perhitungan bahkan bisa jadi seperti tsunami yang menarik diri dari khalayak baru kemudian datang dengan gelombang suara yang sangat besar tanpa diduga oleh siapapun. Saya masih tetap menunggu saat kapan tsunami itu akan tiba.









Add to Technorati Favorites

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.