Donat Bantat Tawuran dan keluarga

Olala........ shiny sunshine, fresh winding morning. yup hari nan cerah tuk berekreasi bersama seluruh keluarga, hari yang tepat tuk membawa canda tawa bersama. namun seluruh keluarga hari ini memilih tuk ada didalam rumah setelah sebelumnya memeprsiapkan semua rencana dan logistik.

yah hari minggu ini adalah waktunya memanfaatkan dapur sebagai wahana berkreasi. istri dan anak-anak sudah sepakat bahwa besok harus jadi membuat donat, benar-benar kue kecil kesukaan keluarga. karena di kota ini tidak ada donat waralaba yg terkenal, seperti Dunkin atau J.co atau sejenisnya. maka donat buatan kami bisa jadi adalah produk tanpa pesaing yang berarti. karena nikmat dan bantatnya yang membuat donut terkenal itu tak sanggup melampauinya.

mungkin rahasia bantatnya donat kami adalah karena ada 4 pasang tangan yang membuat adonannya secara bersamaan sehingga menjadi donat terkeras dan terenak yang pernah dipoduksi secara massal.

setelah minggu kemarin kami mempratekkan gurame bakar ala cheff ayahe fidza yang berwarna hitam namun kurang matang. kali ini kami membuat inovasi dengan donut bantat tawuran.

boleh nih berbagi resep? kami bereksperimen lho.

DONAT BANTAT TAWURAN

bahan :

500 gr kentang
1000 gr tepung terigu
200 gr gula putih
4 butir telur
1 sendok teh vanilli
1 bungkus fermipan
250 gr margarin
susu cair/bubuk menurut selera
dan minyak tuk menggoreng secukupnya.

cara membuat :

1. kukus kentang hingga matang kemudian hancurkan, ingat menghancurkannya harus bersama dengan keluarga karena kalau tidak namanya tidak akan jadi TAWURAN.
hebatnya lagi saya menghancurkannya pake batu buat menggiling bumbu, istri pake gelas, fidza pake gagangnya pisau dan romiz pake tangan dan gigi. ini baru tawuran.

2. haluskan gula, kali ini kami tak tega mengeroyok gula-gula putih itu. karena sikecil selalu menggilingnya dengan gigi, maka kami putuskan menggunakan blender.

3. cairkan margarin.

4. masukkan kentang yang telah dihaluskan, telur baik putih dan kuningnya, gula halus, vanilli, fermipan, margarin cair, susu dan tepung terigu. aduk hingga rata hingga adonan tidak lengket di tangan.

inilah kenapa donat kami menjadi bantat karena adonan kami buat berempat dengan 4 pasang tangan dengan emosi membara tuk menyaingi Dunkin dan J.co. mungkin karena terlalu banyak tenaga sehingga donat itu malu tuk mengembang.

5. bentuk donat menjadi bentuk yang tak biasanya karena kami memiliki ciri khas. ada yang berbentuk tak beraturan dan ada yang berbentuk tak berupa.pada intinya semua tak ada bentuk donat sama sekali.

6. hingga kami harus menggorengnya dalam wajan dengan kondisi yang menyedihkan.

Namun setelah donat itu singgah di lidah sepertinya bila harus disandingkan dengan donat bermerk kami tetap masih memilih DONAT BANTAT TAWURAN kami.

entah saya harus berkata apa, sebenarnya ketika pertama kali menulis cerita ini ada makna yang ingin saya sampaikan tentang kebersamaan keluarga dalam keharmonisan. namun kegelian saya dalam membuat donat tadi malah membuats aya menjadi tertarik tuk memberikan resep coba-coba itu.

atau saya terlalu sering berkunjung ke blognya ibu-ibu yang memajang resep masakan lezat tiap harinya. setidaknya anda bisa membayangkan keharmonisan ketika proses donat itu dibuat bukan?



Add to Technorati Favorites

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.