In the name of love

Hari Rabu siang adindaku yang kata ibu dulu kayak arimbi baru mentas dari kali, ngirimin sebuag sms singkat, lah piye tho sms ya mesti singkat kok ya ada sms singkat? Maksudnya itu kalau biasanya sms dari istri puanjang-puanjang, sejak tak godaian dia ngga pernah romantis. Malah balesannya ngirim sms yang intinya cuman secuil bisa sepanjang sungai. Nah kali ini ngga biasanya sms nya suingkat padat jelas dan bikin berbunga-bunga. Gimana ngga isinya ”mas, tak beliin Ketika Cinta Bertasbih 2 dibaca ya?”. wah girangnya ngga ketulungan sampai-sampai pingin cepet pulang padahal jam dinding baru saja berdetak 2 kali.

4 hari lagi libur, membuat setiap sendi ini menjadi malas tuk bergerak, namun tak kubiarkan itu terjadi dalam 4 hari harus kususun agenda tuk mengisinya dengan sesuatu yang bermanfaat paling ngga untuk lebih menyenangkan keluargaku. Kumulai dengan hari pertama, dapur tempat cucian dan atap belakang harus butuh diperhatikan. Jadilah 1 hari penuh di hari kamis mbenerin atap belakang yang hanya terbuat dari asbes dan diselingi terpal panjang karena memang masih belum sanggup menjadikannya plafon dan genteng. Lah mau gimana lagi namun masih syukur tembok yang mengelilinginya tinggi jadi si arimbi mau nekat buka jilbab dibelakang juga ndak akan kelihatan dari luar.

Hari pertama libur atap beres, sama dapur yang kelihatan berantakan tak rapikan, membuat longgar ruangan yang kelihatan sempit, selonggar senyum indah di bibir istriku. Ashar sudah terdengar sempatin dulu ngadep yang punya waktu dan yang ngasih kesempatan hidup. Jam 4 kopi anget udah tersedia, fidza udah minta diajakin jalan-jalan sore, ya sekalian bundanya to buat pemberat boncengan belakang agar bila kena lubang ndak mendal-mendal. Ya kalau gitu sekalian romiznya, biar jangkep depan 2 belakang 2. jalan-jalan sore udah jadi kebiasaan fidza. Makanya tiap sore menjelang dia akan minta diajak keliling komplek dan belakang bukit. Memang komplek rumah ada disekitar perbukitan. Dulu katanya disini masih hutan dan bukitnya masih banyak pohon besar, namun kini sudah banyak perumahan namun tanpa merubah kontur tanah yang masih berbukit dan banyak pohon pelindungnya. Jadi kelihatan masih asri dan hijau. Hari pertama libur ini kudapat makna cinta dalam 2 versi,

pertama cinta akan berbunga ketika kukorbankan segenap tenaga dan pikiran tuk membuatnya tetap harum dalam setiap sruputan kopiku.


Dan kedua cinta itu seperti angin yang menerpa wajahku ketika putri kecilku duduk dipangkuanku dan istriku menggelayut mesra dibelakangku diatas motor bututku sambil bercanda ria.


Karena keringat terforsir seharian, yang biasanya hanya duduk tenang dikantor yang kerja cuman otak sama jari. Hari ini sekalian olah raga yang kerja seluruh badan otak dan okol dipakai, dan hasilnya dapur belakang jadi lebih teduh dan lebih longgar.

Hari Jumat menjelang matahari agak mendung, dan tak disangka memang hujan akan turun, namun hanya gerimis. Hujan tapi masih ada panas. Jadinya suasana gerah karena hawa lembab. Dan agenda hari Jum`at seperti telah disepakati adalah gardening, weh ini salah satu kegiatan favorut keluarga dalam mengisi liburan.

Hampir seluruhnya kotor dengan tanah dan lumpur kalau hari berkebun telah dicanangkan. Mungkin hanya romiz yang masih 3 bulan yang ngga ikutan. Alangkah senangnya fidza bermain dengan lumpur dan air, malah ikutan hujan-hujanan. Dimulai dengan membersihkan jalur air didepan pagar disamping kiri kanan jalan didepan rumah kami. Rumput dan bebatuan kami singkirkan. Kami ganti dengan tanaman pot yang selama ini kurang terawat yang ada didalam pagar. Halaman paling depan luar pagar depan rumah kami tak urung berubah menjadi sejuk dan rindang. Ketika kami ganti dengan pohon sawo kecik, jambu klutuk dan matoa. Nah ini buah matoa ini yang jarang orang tahu makanya tak tanem didepan biar nanti kalau berbuah semua orang bisa merasakan legitnya. Dan taman utama kami yang tepat didepan kamar utama yang menjadi sudut favorit saya dalam membaca.

Duduk didalam jendela, menghadap taman yang hijau. Wah bisa lupa makan lupa tidur. Taman itu saya sulap menjadi seperti taman gantung babilonia. Lah emang saya pernah liat apa ya? Dibagian tanahnya tak bersihin hingga ke akar-akar tanaman kemudian telpon teman yang punya usaha nursery, dan minta kirimin rumput manila. Dan tak berapa lama dengan transaksi pertemanan rumput manila telah terpasang rapi di setiap penjuru taman yang masih terlihat tanahnya. Kini telah tertutup rumput kerdil itu. Di 3 sudutnya saya bangun semacam 3 pasak sebesar pohon kelapa dewasa. Untuk naruh 3 buah bonsai adenium yang telah matang dan siap dipajang didalam pot keramik berukir bunga. Berwarna tembaga pesanan istri.

Ketika melihat ada bambu teronggok dipojokan rumah otak berpikir bagusnya buat apa ya? Tak menunggu lama istri terinspirasi dengan pohon anggur yang mulai besar di pojokan rumah. Jadilah kubuat bambu itu sebagai rumah-rumahan kecil tempat anggur-anggur itu merambat disamping juga untuk pegangan tanaman serai merah untuk merambat juga. Akhirnya hari jum`at selesai sudah menjelang akan dimulainya shalat jum`at di masjid terdekat. Bergegas untuk segera menunaikan amalan wajib itu.

Hari ini Jum`at diawal tahun yang baru cinta kudefinisikan seperti lumpur coklat,kotor, lekat, susah lunturn
ya.

Hari ke-3 dalam libur ini kuterbangun ketika fajar masih menyingsing setelah shalat subuh dan beberapa lembar mushaf kubaca, aku bingung akan kuisi apa hari ini. Setelah sekian lama berpikir dan mencari kesibukan tetap tak kutemukan jawaban, hingga jam 10 ketika matahari sudah berada beberapa tonggak diatas kepala tetap saja otak ini masih kosong dan yang bisa kulakukan adalah bermalas ria bersama istri yang telah selesai tugas dapurnya, dan juga bersama fidza dan romiz hingga adzan dhuhur yang kami lakukan hanya bercanda sambil sesekali menghidupkan TV dan mendengarkan musik menghilangkan kejenuhan. Tiada yang menarik tuk dilakukan. Dalam hal ini kami sepakat belanja dan menghabiskan waktu di mall bukanlah jalan terbaik, maka kami habiskan hari itu dalam kemanjaan canda tawa dan cumbuan bersama.
Di hari ke-3 itu kudapat makna cinta dari ucapan istri.

Hari ini membosankan, itu-itu saja. Namun walau semua terasa hambar tetap rasa itu masih menyelingi di setiap senyum dan tawa kita. Makna cinta hari ini adalah cinta itu membosankan malah terkadang menjemukan dan seperti kita terjebak didalam sebuah ruangan tanpa pintu dan tanpa jendela.


Dimalam hari ke-3 baru teringat buku yang dibelikan arimbiku ini. Ketika Cinta Bertasbih 2 karangan kang Abik yang terkenal itu. Jadi untuk hari ini saya ijin ke istri untuk minta waktu menghabiskan 1 buku itu. Syukur Alhamdulillah istri mengijinkan dan memberikan saya waktu sampai selesai buku itu. Mungkin ini yang disebut ummi di DSH forum dulu dengan ME TIME ya? Jadi ya selama saya baca novel pembangun jiwa itu memang benar-benar pembangun jiwa, selain jalan ceritanya yang menarik dan mempermainkan emosi si pembaca juga ada banyak nasehat dan petuah yang tertuang didalamnya.

Seperti petuah terakhir yang disampaikan khairul azzam di pengajian mengupas kitab jalalainnya. Yang memberikan definisi malas akibat dan dampak yang ditimbulkan dari malas. Yang membuat diri ini terlecut tuk segera berubah. Namun ada yang membuat saya agak kurang sreg dengan karya kang abik bagian buku ini. Yaitu Ketika Cinta Bertasbih 2 sepertinya kesannya Kang Abik hanya ingin menyelesaikan novel sambungan yang pertama, Emosi yang terlibat dalam membacanya hanya terasa di separuh bagian pertama, di separuh bagian kedua saya seperti membaca artikel koran, seperti tidak pakai emosi lagi. Padahal dibagian itu ada kejadian ketika ibu azzam meninggal dunia karena kecelakaan.

Peristiwa meninggalnya seorang ibu bagi pembaca yang pernah kehilangan seorang ibu adalah bagian yang akan mencampur adukkan emosi pembaca dengan pengalaman pribadi pembaca ketika emosi itu dibangkitkan kembali melalui tulisan. Namun di bagian itu saya hanya seperti membaca koran harian. Tidak ada emosi didalamnya, padahal juga saya pernah kehilangan seorang ibu.

Saya jadi kurang memahami permainan emosi yang biasanya ada dalam setiap karya Kang Abik. Sepertinya Kang Abik hanya berusaha menunaikan janjinya pada pembaca tuk menyelesaikan novelnya atau Kang Abik sudah kehilangan sumber inspirasi dibagian terakhir novelnya. Sehingga tak bisa lagi membuat si pembaca terhanyut dalam suasana jalan ceritanya.

Namun sekurang apa karya manusia tetaplah tidak akan pernah menjadi sempurna, karena kesempurnaan adalah selendang Allah, bukanlah hamba yang hina dina. Tetap ucapan terima kasih terucap untuk Kang Abik yang telah memberikan embun dalan gersangnya sastra di indonesia. Memberikan penyejuk didalam hati yang meranggas ini. Tepat jam 4 sore 1 buku telah terselesaikan.tepatnya jam 4 sore hari ke -4. jadi ya novel itu kuselesaikan dalam 2 hari. Disamping ditunda tuk acara shalat dan meladeni sikecil bermain dan bobo. Dan me time ku telah kuminta pada istriku yang menjadikan diri ini sedikit bersalah karena meminta waktu yang mendeskripsikan diri ini begitu egois. Walaupun saya seorang kepala rumah tangga namun sisi egois itu kadang muncul begitu hebatnya. Meminta bagian lebih untuk dipenuhi.

Dari di hari terakhir itu kudapati makna cinta adalah sisi egois manusia dalam menenuhi waktu pribadinya tuk bercengkerama dengan rasa yang timbul didalam hatinya.


Apakah makna cinta itu sudah sempurna kutemukan dalam 4 hari liburanku bersama keluargaku? Tidak cinta masih banyak bentuk dan rupanya, sehingga bila didefinisikan akan memenuhi telaga dengan cinta. Sangat banyak hingga bila seluruh hidup ini dibuat liburan tak akan cukup tuk mendefiniskan makna cinta. Dan hanya cinta Hakiki yang akan membawa kebahagiaan tiada tara tanpa luka dan duka. Hanya cinta dengan sebab yang sejati yang akan membawa cinta sejati.

-liburan menyenangkan itu lewat sudah-
-memory awal tahun-
-kusadari betapa banyak makna cinta bila harus kuterjemahkan dalam sebuah kalimat-




6 komentar:

  1. Catatan harian yang mengesankan.
    Sukses buat Maspher & Keluarga

    BalasHapus
  2. Lho, kok Mas Pher sich, kan Masicang...
    Iya deh...
    maaf Masicang, salah ketik...
    Sukses buat Masicang sekeluarga...

    BalasHapus
  3. Hehehe jurnal cinta yg lengkap....keluarga muda ya mas....selama ke dua2 nya kompak, setiap detik adalah cinta...percaya deh...

    BalasHapus
  4. Cinta itu tdk berbentuk, hanya bs dirasakan...

    BalasHapus
  5. Cinta bisa memaknai dirinya...!

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.