Kenapa Dokter kandungan harus laki-laki

Pertanyaan ini kemarin hinggap begitu saja dikepalaku, saat mengantarkan istriku konsultasi ke sebuah klinik keluarga yang baru pertama kali ini kumasuki. Di klinik tersebut sepertinya mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan medis namun dikhususkan terhadap penanganan pada kaum wanita dan anak-anak. Bab setiap pintu yang kubaca tertera pasti berhubungan dengan wanita dan anak-anak

Begitu pula ruangan yang akan kami tuju ini, tertuliskan di pintunya spesialis kandungan. Dr………… Melihat namanya dokter kandungan ini laki-laki. Betul juga tebakanku, setelah kami didalamnya ada 2 orang yang satu wanita muda berjilbab dan satunya dengan pakaian semacam almamater berwarna putih dengan dandanan ‘klimis’ melemparkan senyum kearah kami. Yak pasti ini orang yang akan kami tuju, dokter spesialis kandungan.

Sudah 3 bulan ini istri menunjukkan belum terjadinya proses ‘rutin’ nya sebagai wanita. ‘tamu bulanan’ nya kok belum dating-datang. Dan test pack pun tidak menunjukkan 2 batang garis yang kami tunggu-tunggu. Walau nunggunya sambil was-was. Yah dengan begitu ya harus ke klinik untuk mengetahuinya dengan pasti dengan menggunakan x-ray atau alat USG. Hasilnya baik-baik saja hanya gangguan hormonal ujar si dokter.

Setelah keluar dari klinik tersebut masih ada pertanyaan yang belum hilang dari kepalaku. Bukan mngenai keadaan istri atau efek apapun mengenainya. Namun lebih kepada si dokternya, kenapa urusan wanita kok yang lebih tertarik malah laki-laki? Disetiap kota yang pernah ku menetap disana, setiap melihat klinik bersalin atau tenaga medic yang berhubungan dengan wanita tenaga ahlinya malah yang berlawanan jenis?

Laki-laki lebih hobi ‘mengutek-ngutek’ miliknya wanita mungkin ya? Atau ada alasan lain? Laki-laki lebih mengerti apa yang diinginkan wanita? Memang sih masih banyak bidan yang ada disekitar pemukiman kita. Namun bidan bukanlah tenaga ahli. Apakah laki-laki itu makhluk yang paling bertanggung jawab sehingga berusaha sebisa mungkin untuk mencurahkan segenap tenaga untuk menjaga apa yang menjadi sumber kebahagiaannya.

Di kota-kota sebelumnya juga hamper sama ditiap klinik bersalin yang kudatangi tenaga ahlinya bisa dipastikan laki-laki, kecuali di salah satu klinik, klinik mama di palembang semua tenaga ahlinya wanita. Dan menurutku itulah seharusnya apa yang bisa dirasakan wanita hanya wanitalah yang tahu jawabannya.

Kalau ummahat gimana ? lebih memilih dokter kandungan laki-laki atau wanita? Istri sangat risih ketika yang memeriksa dokter kandungan laki-laki namun mau gimana lagi belum menemukan dokter kandungan wanita dikota ini.



4 komentar:

  1. Hmm.. Saya ga pernah perhatikan. Tapi aneh juga ya.

    BalasHapus
  2. Mas Icang, pindah aja ke Batam, disini ada dokter spesialis kandungan wanita, ( akhwat lagi alias suka taklim ) walaupun yng laki2 juga banyak. (h)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah masih ada yg single ga tuh dokter kandungan ceweknya? hehee

      Hapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.