Wahai malaikat maut
Sudilah dirimu mampir ke bilikku barang sebentar
Inginku bercengkrama denganmu
Menceritakan keluh kesahku
Wahai malaikat maut
Tolong ceritakan padaku nikmatnya tugasmu itu
Berikan gambaran padaku nikmatnya hidup tanpa raga
Hingga kusadar bahwa keabadian akan kujelang
Wahai malaikat maut
Aku tahu anda sedang mengintaiku saat ini
Entah darimana dan entah sejak kapan
Namun kutahu pasti waktuku akan datang
Wahai malaikat maut
Pagi ini kudengar lagi hasil kerjamu
Satu lagi temanku kau jemput
Bisakah kau berikan aku sedikit catatanmu
Karena kutahu bekalku belum cukup
Bukan masalah kapan kau datang
Tapi berapa lamakah waktu yang kuhabiskan tuk mengingatmu
Bukan masalah dimana kau datang
Tapi dengan siapa hati ini berbicara saat kau mampir
Bukannya aku takut ketika kau datang
Namun aku takut saat bekalku kurang
Bukannya aku berat meninggalkan orang yang kusayangi
Namun aku takut putra-putriku tak bisa mendoakanku saat kupergi
Wahai malaikat maut
Kira-kira 3 bulan yang lalu
Kau memberikan pelajaran padaku
Kau bawa orang yang paling kusayangi
Kau jemput beliau saat ku sangat membutuhkannya
Namun tiada dendam dihati ini
Karena kutahu kita mengabdi ke TUAN yang sama
Wahai malaikat maut
Sudilah kiranya kau mampir barang sebentar
Duduk disebelah ranjangku
Dan menceritakan pengalamanmu
Disaat kau bawa roh-roh itu keTUANmu
Sehingga kan kuambil hikmah dari ceritamu itu
Kujadikan pegangan saat kau benar-benar menemuiku
Wahai malaikat maut
Sering kau mengadakan gladi resik
Latihan kematian bagi kami
Kau latih kami supaya tak gentar ketika bertemu denganmu
Dengan bencana, dengan kecelakaan, dengan tragedy
Sangat menakutkan namun
Dengan cara itulah kau tunjukkan belas kasihmu
Agar mata kami selalu terjaga ketika maut menjelang
-pagi ini kabar tentangmu kudengar lagi-
hanya untuk anda renungkan, malaikat maut tak melihat siapa anda atau sedang beraktivitas apa anda. hanya bersiaplah.
kok saya bisa komen
BalasHapuscoba komen....
BalasHapus