Sejarah 'kata' (oretan tengah malam)

Segalanya bermula dari kata, tulis seorang penyair. ”kita percaya pada Tuhan pun karena kata-kata.” begitu selanjutnya. Memang, barangkali ada benarnya, jika dikatakan bahwa “kata” merupakan awal dari setiap gerak manusia. Orang sering menyebut ”kata” sebagai abstraksi dari kenyataan gerak yang diragakan oleh makhluk manusia. Dengan ”kata”, bisa dilakukan komunikasi, diketahui pikiran orang perorang, disingkap makna-makna yang implisit dan eksplisit, serta simbol komunikasi lainnya.

Kata adalah bunga atau hasil yang dimampatkan oleh lidah dalam makna dan arti. Wujud konkrit dari gugusan ide yang ada dikepala. Kalau ada seoarang anak yang belum genap 5 tahun ketika mengutarakan keinginannya, akan berusaha sebisa mungkin memakai kata-kata, meski dengan terbata-bata. Dipasar orang tawar-menawar harga, dimasjid khotib sedang menyampaikan khotbah. Disekolah guru mengajar, semua menjadi mungkin dengan ”kata”

Lemparkan sebuah kerikil diluasnya danau, niscaya gelombang akan terjadi. Mempengaruhi tenangnya danau dengan riak yang melingkar semakin lama semakin menjauh dan kemudian menghilang. Namun yang perlu diingat danau yang memiliki kehidupan didalamnya adalah danau yang selalu dihiasi dengan riak. Begitupun kata, sampaikan kata yang keluar dari dalam hati dengan simpati, maka keberadaan pemilik akan dinanti.

Himpunan waktu dan hidup ini selaras dengan jumlah kata yang pernah dikeluarkan, peradaban dan sejarah terukir melalui kata yang diimplementasikan dalam tulisan. Kata bagaikan anak sungai yang sedang menuju hilir, mengalir bersama dengan muatan-muatan yang ada didalamnya.

Maka camkanlah peradaban manusia terukir diatas setiap kata yang keluar dari lidah, berhati-hatilah dengan kata!



4 komentar:

  1. Kate Siape Masicang...
    He... he... he...
    Sukses buat Masicang & Keluarga

    BalasHapus
  2. Lidahmu harimaumu, begitu ya Mas...

    BalasHapus
  3. SIP Mas Icang..postingnya keren banget

    BalasHapus
  4. hya ya ya... karena kata bisa menentukan 'teman' atau 'saudara', 'rekan' atau 'saingan', dan 'perang' atau 'perdamaian'...

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.