Ada makhluk lain hidup dalam diriku

Lagi….hal ini terjadi lagi, saat begitu nikmatnya saya rasakan istirahat, tangisan si kecil membangunkan kesadaran dalam ‘pengisian ulang’ baterai ini. Dan dengan sadar kuraih sikecil, kuajak berkeliling. Memang bundanya sedang agak sibuk dengan urusan dapurnya, maka siapa lagi yang harus mengurus buah hati tercintaku ini, kalau bukan ayahnya, walau pikiran bawah sadarku menolak untuk beranjak dari ranjang istirahatku, tetap saja pikiran sadarku dengan jelas memerintahkan kakiku untuk menghampirinya.

Terulang kembali apa yang selama ini menjadi kebiasaan, ketika harus menuju sebuah toko dengan daftar barang yang tercatat diotak untuk dibawa pulang. Setelah sampai ditempat tujuan bukan barang yang didaftar yang terbawa pulang namun daftar lain yang dicatat oleh pikiran bawah sadarku yang mengharuskan membawa pulang barang yang lain. Pikiran bawah sadarku memang benar-benar sangat menguasaiku akhir-akhir ini.

Saat diri ini memerintahkan untuk segera berangkat ke tempat kerja yang biasanya absensi tidak akan seiring dengan tingginya matahari. Namun pikiran bawah sadarku menyuruhku bersantai-santai ria dirumah,”enak kok, bercengkerama dengan kelurga”. Bisiknya…

Ketangkap lum ilustrasi diatas? Kayaknya belum yah? Abis tulisannya ‘mbulet’, Ada sesuatu dalam diri kita yang ngga mau diatur, sesuatu yang hidup karena sedari kecil kita membiasakannya untuk lepas, tanpa kendali. Bagai kuda yang dilepas tali kekangnya. Dia ingin berlari kesana kemari tanpa peduli si empunya melarangnya atau tidak, bahkan kalau bisa dia berlari lompat pagar dan lepas ke alam bebas. Sesuatu yang bahkan kita tak menyadarinya kalau itu adalah bagian dari diri kita.

Saya menamai sesuatu ini ‘makhluk’ karena dia bisa bekerja sendiri dan mampu memerintah pikiran sadar saya, dia selalu terjaga walau kadang pikiran sadar kita sedang tidur. Makhluk ini mampu menaklukkan sekeras apapun hati, karena makhluk ini terbentuk karena kebiasaan. Bagai pepatah bilang ‘tetesan air pun dapat melubangi batu kalau terus-menerus’ begitupun makhluk ini. Karena kebiasaan yang dikerjakan oleh pikiran sadar, maka makhluk ini akan bertambah kuat berkuasa dalam diri.

Seorang ulama menamainya dengan sebutan ‘nafsu’ dan para psikolog menyebutnya ‘ego’. Beda tulisan tapi tetap sama sesuatu lain yang hidup dan berkembang didalam diri kita. Teringat sebuah hikayat tentang perumpamaan nafsu,

“Manusia, nafsu dan keinginan itu bagai seorang pemburu yang berburu dihutan dengan menunggangi seekor kuda dan membawa seekor anjing sebagai penunjuk jalan, pemburu itu akan berhasil dalam perburuannya dan mendapatkan hasil buruannya apabila dia melatih anjingnya untuk mengendus jejak hewan buruannya dan mengekang arah lari kudanya untuk terus mengikuti kemana anjingnya lari.”

Dalam hal ini anjing ibarat keinginan manusia yang tak terkekang, keinginan manusia yang tak terbatas, apapun didunia ini hendak dirangkulnya sehingga menjadi miliknya, dan kuda bagai nafsu atau ego atau ‘makhluk’ yang harus dikekang arah larinya dalam mengikuti kemana anjing berlari. Agar tujuan hidup manusia bisa tercapai, agar tujuan berburu tadi berhasil. Maka ketiga unsur ini harus kompak.

Makhluk ini biasanya terbentuk karena didikan dan kebiasaan yang dilakukan terus-menerus dari masa kanak-kanak. Dia sudah terbiasa bergumul dengan kebiasaan yang selalu dimanja saat kanak-kanak, sehingga saat diri beranjak dewasa makhluk ini masih tetap dalam kekanak-kanakannya. Makanya sering saya merasa masih ada sifat kanak-kanak dalam diri ini. Masih ingin dimanja, malas bekerja, maunya dilayani. itulah kecenderungan makhluk yang hidup didalam diri ini.



7 komentar:

  1. mas icang,
    tolong bantu kami melaporkan blog beralamat : http://trulyislam.blogspot.com

    ke blogger.com untuk ditutup. karena blog ini memfitnah islam dan tolong disebarkan ke blogger yang lain.

    BalasHapus
  2. salah satu dari banyak kenikmatan yang diberikan oleh si mungil, betapapun dia menangis kebahagiaan menemaninya menjadi kerinduan yang akan mengisi hari-hari seterusnya...
    selamat berbahagia mas... terasa sekali kebahagiaan bersama itu ternyata mahal ya...

    BalasHapus
  3. Berarti di tubuh saya juga ada makhluk itu ya Mas...

    BalasHapus
  4. Ditubuh Abu juga bertahta nakhluk itu...
    Susahnya jika ia berkuasa, huhuhu...

    BalasHapus
  5. semua yang namanya manusia pasti merasakan seperti apa yang di rasakan oleh Mascayo...

    BalasHapus
  6. Mas Icang, meski dah jadi umi, kadang "makhluk" itu juga sering muncul. Namanya juga manusia, suka sulit kalo nyelehke. :)

    BalasHapus
  7. @brokenlink : lapornya kemana mas?

    @suryaden : betul pak....sangat mahal. waktu itu mahal

    @marsudiyanto : harus ada mas. karena itu penyeimbang

    @tengkuputeh : hehee.. biarlah dia terus menjadi budak

    @abdee negara : ojittt

    @uminya rama : mmhhhh.....we must win..

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.