Anjing dan inlander dilarang masuk...!!!


Tiada gurat capai disetiap jengkal kulit ketika pagi menjelang tuk melakukan upacara wajib bagi setiap pegawai Negara ini (bagiku upacara adalah perkara wajib). Melihat petugas yang sudah gagah dengan sangsaka merah putih, pembaca Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Para elemen penting upacara, Pembina,pemimpin, komandan dan peserta upacara.

Diantara rentetan ceremonial ada 1 bagian yang selalu membuat kelopak mataku panas karena menahan airmata, entah apa yang membuat setiap bulu kudukku berdiri. Padahal sedikit pun tak kucicipi suasana kemerdekaan 63 tahun yang lalu, ataupun tiada seorang pun anggota keluargaku dalam kalangan pejuang yang dikenal atau bahkan diabadikan dalam catatan Negara. Hanya saja setiap kali kepala ini menunduk dan Pembina upacara mengintruksikan tuk mengheningkan cipta setiap kali itulah rasa panas menggerayangi kelopak mata dan pangkal hidungku.
Pikiranku terus menerawang, kuteringat setiap film perjuangan yang pernah kutonton. Apakah itu ketika Bandung lautan api yang pertama kali kutonton ketika ku dibangku SD atau kisah perjuangan janur kuning, atau ketika pidato bung tomo memekakkan telinga dan memerahkan semangat.atau ketika peristiwa janur kuning yang terkenal mengobarkan semangat nasionalisme.
Kuteringat bahwa ku punya 3 bendera yang selalu kusimpan di 11 bulan dan hanya kukeluarkan di 3 hari di bulan agustus, atau bahkan 2 dari 3 bendera itu ternyata sudah koyak dimakan kutu atau mulai pudar warnanya, bendera itu sobek di tiap ujungnya karena terlalu lama disimpan, bukan karena terlalu lama kuterbangkan diangkasa.

Pikiranku melayang pada garuda lusuh yang pernah kutemukan di tong sampah sebuah kantor pemerintahan dikota ini. Garuda itu sudah hancur sebagian kepalanya remuk tertimpa benda yang lebih besar dan berat. Atau ketika pikiranku tak beraturan kembali mengingat seorang tua yang pernah duduk di sebelahku ketika kereta malam membawaku dari kota kelahiranku tuk mulai merantau, yah pak tua berpeci kuning keemasan dan ada pin bendera merah putih diujung kanannya itu ternyata tunawisma. Dia mengembara dengan gagahnya disudut Indonesia tercintanya dengan atribut lengkap seorang pahlawan, dan ternyata dimata anak cucunya dia hanya seorang gelandangan.

Didepan pintu gerbang pintu itu jelas tertulis “Anjing dan Inlander dilarang ,masuk!” jelas tergurat makna dan tujuan marka itu dipasang. Jelas tertulis penghinaan dan penindasan tiada henti bahwa penjajahan sangat dalam melekat dalam benak setiap penguasa. Betapa rendah kedudukan seekor anjing namun betapa rendah pula makna inlander yang tertulis didalamnya.

Bangsa ini adalah bangsa terdidik terlepas dari belenggu perbudakan, kenapa tulisan itu harus ada. Bangsa ini bukan lagi bangsa anjing, bukan lagi inlander busuk yang selalu siap ditindas. Hariku menjerit, ketika kutahu dilain sisi ternyata memang bangsa ini masih diintai oleh banyak anjing berjas dan berdasi. Masih banyak inlander bermuka dua, membawa-bawa kuasa atas nama keadilan, demi sebuah keadilan untuk keadilan.

Iya saya sakit hati kepada Amerika
Namun saya tidak iri ketika mereka memiliki obama
Iya saya miris melihat rakyat Indonesia
Namun saya tidak begitu simpati kepada kemiskinan yang diumbar
Jangan Tanya keibaan saya akan pembangunan
Namun saya juga tidak memiliki daya dihadapan kekuasaan
Saya begitu bangga dengan swasembada
Namun ekspor asap juga tidak pernah berhenti
Negara ini terbang landas dengan sukses
Namun landasannya hanya batu kerikil dan lumpur
Semoga pak presiden ngga baca blog saya
Karena saya mungkin hanya anjing dan inlander itu





13 komentar:

  1. blog pergolakan ne..seeeep
    thx dah mampir ya

    BalasHapus
  2. Miris,..sabar dan tawaqal.menerima setiap apa yang di alami.

    BalasHapus
  3. Ayo, sama2 kita buktikan kalau bangsa kita sudah benar2 merdeka. Merdeka yg sesungguhnya. Inilah Indonesia kita...

    BalasHapus
  4. yang bergolak cuman blognya lho.. orangnya mah adem ayem.. hehee

    ur welcome. sering mampir ya?

    BalasHapus
  5. siipp... itulah jawabannya. sabar dan tawakkal. namun melalui tulisan terus menggeliat juga ndak papa

    BalasHapus
  6. merdekaaaa.........Indonesia

    BalasHapus
  7. kalo saya suka terharu bila mendengar lagu Indonesia Raya dan lagu Bendera nya grup Coklat.

    BalasHapus
  8. adeuh kalau ngomongin tentang indonesia dan sejarah2 kepemimpinannya bakal ga da habis2nya.. :)

    BalasHapus
  9. pemimpin, sejarah, indonesia.. memang tak akan pernah habis

    BalasHapus
  10. suka coklatnya pa lagunya? *DONT_KNOW*

    BalasHapus
  11. lagunya. coklatnya juga.
    2009/3/8, JS-Kit.com Comments <
    js-kit-m2c-eUrJNzcBCFZxDbRr_wy4sXD7UZZG0kGFsG8VNC50how@reply.js-kit.com>:

    BalasHapus
  12. Hahahahaha.......
    Tumben mas icang berapi2...
    Ya negara kita tdk seburuk itu koq, msh ada byk kebaikan disini. Abu meyakini...
    Salah satu contoh, katika muslim Rohingya dizalimi oleh pemerintah Myanmar dan Thailand dalam pelarian, kita (Indonesia) wlw dgn kemampuan terbatas msh menunjukkan kepedulian.

    Ketika Vietnam Selatan kalah melawan Vietkong dulu, manusia perahu tdk diterima dimana2. Namun Indonesia menampung wlw cm smtra sebelum di"asuh" sekutu...

    Ya, setidaknya negara kita lumayanlah. Dan Abu sgt nyaman hidup disini, terlepas dr segala kekurangannya...

    BalasHapus
  13. salut..salut...mas ichang,,suatu pencerahan di pagi ini, meski harus bawa-bawa anjing, but itu anjing ne sopo toh mas ?

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.