Dititik terendah kita diuji


Judul ini mungkin sebagian kita ada yang pernah menemuinya atau mendapatinya, entah disuatu majalah atau suatu artikel. ‘Kita diuji dititik terendah’ memang pernah ada artikel dulu yang memuat tentang ini, namun ini hanya editan saya pribadi saya ketika ingat akhir-akhir ini sepertinya Allah sedang memberikan ujiannya kepada saya. Atau Allah malah memberikan peringatan ke saya untuk kembali ke jalurNYA.

Ketika mental kita sedang ambruk, merambat dalam pintu keputus asaan, kebanyakan manusia mengeluarkan keluhan dan umpatan, namun disitulah keindahan ujian itu akan Allah berikan, dan Allah akan memilih dari sekian banyak hambaNYA untuk diberikan sertifikat kelulusan di keningnya sebagai calon penghuni surga kelak. Amin.dengan bekal sabar dan tawakkal.Dititik terendah biasanya ujian menerpa dengan hebatnya, ketika iman ini begitu drop, ketika jiwa ini begitu sesak oleh himpitan, ketika raga ini terkoyak oleh cercaan, ujian itu datang.Yup…..Allah tahu setiap kondisi hambaNYA. Sehingga letak kekuatan itulah yang seharusnya dapat kita gali untuk menumbuhkan kesabaran dan ketawakkalan dalam menerima segala ujianNYA.

Jangan pernah berpikir Allah hanya akan menguji hambaNYA ketika kondisi keimanannya dalam kondisi toppeak saja. Dan jangan dikira Setan hanya akan menggelincirkan manusia ketika manusia itu dalam keadaan iman yang lemah saja.Pernah ada suatu riwayat yang menceritakan tentang seorang sahabat yang buta. Sahabat buta ini begitu inginnya shalat dimasjid namun dia buta, untuk menggaji seorang pembantu yang akan menuntunnya ke masjid dia tidak mampu. Untuk memelihara binatang peliharaan sebagai pengganti matanyapun dia tak kuat. Maka karena keingin yang besar itu dia nekat ke masjid yang jaraknya sekitar 3 gang dari rumahnya.

Setelah wudhu sahabat ini keluar rumah dan hendak ke masjid tapi alangkah sial hanya beberapa langkah kakinya terperosok ke lubang. Ujian pertama datang dan si sahabat bergegas kembali pulang untuk berganti pakaian setelah pakaiannya kotor karena terperosok kelubang tadi. Kemudian berjalan lagi dia kemasjid, ujian pertama dilaluinya, dan Allah menggaransinya dengan harum surga bagi sahabat buta ini beserta keluarganya.

Tidak berapa lama sisahabat buta ini berjalan hendak ke masjid, terperosok lagi dia di lubang yg lain, sehingga dia kembali kerumahnya untuk berganti pakaian lagi. Kemudian berwudhu kembali dan bergegas kembali ke masjid. Ujian kedua dilaluinya dengan mulus dan Allah mengganti pengorbanannya dengan surga bagi kerabat dan tetangganya.

Ketika hampir sampai di halaman masjid sisahabat buta ini terperosok dilubang kembali, namun tak disangka ada seorang pemuda bertubuh tegap langsung menggapai lengannya dan menariknya dari lubang itu sehingga selamatlah sisahabat buta itu dari terjerembab. Ketika akan melangkah tak lupa sisahabat mengucapkan terima kasih, kemudian ditanyanya si pemuda tadi.

“Siapakah engkau wahai pemuda ?” ucapnya sambil mengucapkan terima kasih

“Aku adalah setan.” Ucap pemuda tadi

Betapa terkejutnya sisahabat buta tadi ketika mengetahui bahwa yang menolongnya adalah setan, musuh abadi yang terkutuk.Namun dengan nada penasaran sisahabat buta bertanya kembali,

“apakah gerangan maksud anda menolong saya?”

Kemudian setan menjawab,“kalau anda terjerembab kelubang pertama saja Allah menghapuskan dosa anda dan keluarga anda, dan terperosok ke lubang kedua Allah menghapuskan dosa kerabat dan tetangga anda. Bisa-bisa bila anda terperosok ke lubang ketiga Allah akan menghapuskan seluruh dosa orang sekampung.Makanya saya menolong anda dan menarik anda dari lubang.” Pikir setan.

Itulah sekelumit ilustrasi bagaimana seorang sahabat pun masih mendapatkan ujian juga. Siapapun orangnya pasti mendapatkan ujian dalam hidupnya, dan biasanya ujian itu datang namun kita kadang tidak menyadarinya, apalagi bila ujian itu datang disaat kondisi kita sedang dalam keadaan down.

Ujian itu ada yang mengatakan identik dengan tingkat kesholehan yang sedang tinggi-tingginya, namun ketika kondisi iman kita sedang dibawah jangan sampai lengah akan ujian ini.karena kebanyakan yang tidak lulus adalah ketika diuji dititik terlemah ini.

Ketika kita sangat membutuhkan pertolongan Allah akan menguji dengan pertolongan itu, ini yang jarang kita menyadarinya.

Ketika kita siap menghadapi ujian dan Allah memberikan ujian itu, mungkin kita sudah siap, namun ketika kita sedang marah kemudian kita diuji dengan kesabaran banyak yang gagal dalam ujian itu.

Jadi bersiap-siaplah ujian itu bukan hanya bagi yang sudah siap, namun bagi yang sedang mengumpulkan kekuatan untuk tegak berdiri pun berlaku juga ujian Allah itu. Dan insyaAllah harum surga akan tercicipi bila kita lulus dalam ujian itu. amiin



11 komentar:

  1. Tulisan yg menyejukkan buat seorg "pengeluh" macan Abu ini...

    BalasHapus
  2. "Ketika kita sangat membutuhkan pertolongan Allah akan menguji dengan pertolongan itu, ini yang jarang kita menyadarinya."

    setuju kang..

    BalasHapus
  3. iya kadang kita tidak tahu juga sumber pertolongan itu dari mana...

    BalasHapus
  4. Allah tidak akan menguji melebihi batas kemampuan manusia...
    Manusia aja yg mudah mengeluh dan putus asa.

    BalasHapus
  5. wah mantap mas, asyik bacanya..sebuah petuah buat kita kita nih yang masih emosional kalau lagi merasa kekurangan

    BalasHapus
  6. dan kadang di titik yang paling tinggi kita pun dicoba dengan kenikmatan....

    BalasHapus
  7. sip ..
    terhadap pertolongan pun kita harus berhati-hati ..

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah... artikel ini mengingatkan saya mas... ^^

    BalasHapus
  9. Sejuknya baca postingan ini. Terima kasih sudah berbagi...

    BalasHapus
  10. ternyata ada juga setan yang baik hati.. tapi masih saja ada sesuatu yang disembunyikan olen sang setan.
    Nah kalo saat ini ada orang yang sedang baik hati ama kita.. apa kita anggap dia setan juga?? ato kita anggap dia sebagai malaikat?? ahh...

    BalasHapus
  11. @tengkuputeh : kondisi kita sama mas abu.. kita ini pengeluh yang hebat.

    @senoaji : iya mas....

    @suryaden : sebisa mungkin kitalah agen-agen pertolongan itu pak...

    @srex aswinto : saya setuju dengan anda pak.

    @bungaliani : petuah bagi saya juga om..

    @aulia87 : kita harus menjadi pribadi yang siap kalau gitu ya?

    @stainly : harus donk..

    @asopusitemus : Alhamdulillah....semoga bermanfaat

    @ajeng : lain kali mampir blognya tak tambahin AC mbak biar tambah sejuk hehe..

    @whyu : kita anggap sebagai ujian aja....

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.