Umur menentukan, kawan !

Anda akan kagum bila Donald Trump mampu menjadi CEO tersukses di Amerika diusia 42 tahun, atau orang ketiga terkaya didunia William Buffet yang sampai pada puncak keemasannya diusia 60 an tahun. Atau Thomas Alfa Edison yang menjadi penemu tersubur yg mencatatkan ribuan hasil temuannya pada usia sekitar 50 an tahun. Atau Einstein dengan hukum relativitasnya yang membuatnya terkenal di usia 70 an tahun. Anda akan dibuat kagum oleh kecemerlangan orang-orang ini. Dengan latar belakang berbeda, dan kondisi berbeda mereka mampu menciptakan hasil karya yang diakui oleh masyarakat dan digunakan dunia. Sebagai pemikir jempolan dibidangnya masing masing. Apakah mampu menyamainya?

Tentu semua orang sangat ingin menjadi seperti mereka, namun lihatlah kerja keras mereka. Perjuangan dan percobaan yang sudah tak terhitung jumlahnya diulang-ulang tanpa kenal menyerah. Usia emas mereka berada diusia senja, diujung umur mereka baru menemukan hasil maksimal, usia keemasan itu begitu terlambat sampai walau sebenarnya hasilnya luar biasa.

Tapi apakah anda mengenal Larry Page dan Sergei Brinn ? atau Chairil Anwar? Atau Imam Syafi`I? Atau Rasulullah kita? Mereka menemui masa keemasannya diusia belia. Anda pernah mendengar (afwan kalau salah dibenarkan) nama Larry Page atau Sergei Brinn? Orang inilah pencetus dan pembuat sebuah search engine yang bernama Google. Saya yakin bila anda hobi surfing berselancar didunia maya. Maka anda tak asing lagi dengan istilah Google. Page dan Brinn menemukan sebuah program cerdas ini di usia 25 tahun. Dan menjadikannya orang terkaya didunia diurutan ke 26 menurut majalah FORBES per Juni 2008. ketika diusia itulah keemasan itu muncul, puncak kejayaan berpikir yang sangat luar biasa pesat. Mengeksplore diri pribadi hingga dipuncak kemampuan. Level tertinggi dalam pencapaian cita-cita. Yaitu diusia belia.

Atau anda telah mengenal Chairil Anwar, saya yakin anda banyak tahu mengenainya. “Aku”nya telah menghentak dunia sastra Indonesia kala itu. Dengan sebuah kata”Aku” kebebasan berkarya membuat banyak sastrawan lain menyembul ke permukaan layaknya jamur dimusim hujan. Semua berlomba mengekspresikan diri karena gerbang telah dibuka oleh orang yang bernama Chairil Anwar, Chairil Anwar meninggal di usia ke 27 bukankah “Aku” tercipta dibawah usia itu? Umur keemasan yang luar biasa. Disuia muda telah mampu memberikan karya yang monumental dan membekas bahkan memberikan jalan bagi orang lain.

Anda yang beragama islam tentu sudah sering mendengar kehebatan imam syafi`i. otaknya adalah sebuah memory RAM berjalan, diusia 10 tahun beliau sudah menghafal 30 Juz Alquran, dan diusia 15 tahun telah menghafal sekitar 10.000 hadits.
Apakah mungkin prestasi luar biasa ini dilampau orang lain? Jawabannya adalah mungkin. Rasulullah Muhammad SAW adalah orang dengan prestasi tertinggi diusia belia.

Diusia 9 tahun belaiu sudah menjadi seorang entrepreneur, yaitu menggembalakan kambing milik pamannya, dengan kejujuran dan tanggung ajwab tinggi. Dijaman ini adakah seorang entrepreneur yg memiliki sifat seperti Nabi? Jarang saya pikir. Di usia 13 tahun beliau sudah menjadi seorang bisnisman dengan membantu berdagang seorang pedagang wanita bernama Khadijah yang dikemudian hari menjadi istri beliau. Hingga akhirnya beliau menjadi seorang pedagang sukses di usia belum sampai 30 tahun.

Ketika saya tanyakan kepada anda, apakah ada bedanya ketika anda memasuki suatu tahap belajar antara sesudah dan sebelum menjalani pendidikan itu? Maksud saya apakah ada beda yang anda rasakan dan yang orange sekitar anda dapat dari anda ketika sebelum anda masuk TK dan sesudahnya? Atau sebelum masuk SD dan sesudahnya? Atau SMP atau SMA atau Perguruan tinggi? Atau adakah beda yg anda rasakan ketika sebelum dan sesudah anda menjalani magister anda?

Bila anda tidak merasakan perubahan apapun dan orang sekitar anda tidak mendapatkan hasil apapun dari anda, yakinlah bawa selama ini anda bersekolah adalah sia-sia. Anda hanya buang waktu, buang tenaga, buang biaya dan buang potensi terbesar anda yaitu otak anda.



10 komentar:

  1. Perubahan kadang ndak terasa, kadang ndak kita sadari, atau ndak bisa dideskripsikan.
    Kalau perubahan pastilah ada, cuman kita akui apa tidak.
    Jangankan proses yg bertaun2, lha wong kita masuk wc dan keluar wc aja hasilkan perubahan kok...
    Masak nggak terasa.
    Kalau kita tak merasakan perubahan, berarti ada masalah di pencernaan kita...

    BalasHapus
  2. Menurutku kesuksesan bukan dinilai dr berapa banyak duit yg dia punya, atau seberapa tinggi jabatannya.
    Tp dr cara bagaimana dia mensyukuri apa yg dia dapat, dan bagaimana proses yg sudah dia lewati untuk mendapatkannya.

    BalasHapus
  3. manut wae, lagi ngopo e mas...

    BalasHapus
  4. Ada evolusi dan revolusi kan mas? Ada perubahan yg terjadi secara lambat ada juga yg cepat.. Tapi tetap namanya perubahan.

    BalasHapus
  5. @pak marsu : titik beratnya disini adalah efek kepada orangs ekitar pak.. sama halnya dengan perubahan yang muncul ketika kita keluar wc. setidaknya orang tidak teler karena bau kentut kita setelah keluar wc..hehehe

    @rampadan : menurut saya sukses itu adalah bahwa kita sedang menjalani track menuju sukses itu.

    @suryaden : hehehe.. manut njegur sumur yo manut ki..hehehe.. mumet mas tunggakan pekerjaan begitu banyaknya.

    @ajeng : setiap yang didunia ini berubah mbak hanya perubahan itu sendiri yang tak akan pernah berubah. kata-kata siapa ya?

    BalasHapus
  6. Jadi inget sama daftar orang terkaya di dunia, mereka rata2 g punya ijasah sarjana.

    BalasHapus
  7. umur nampaknya tidak ada korelasinya dengan keberhasilan. bisa saja sukses di usia tua atau muda. sukses akan lebih berarti bila bermanfaat bagi orang lain.

    BalasHapus
  8. semoga kita tetap bersyukur atas segala yang telah kita raih dan juga dijauhkan dari sifat takabur dan sombong

    BalasHapus
  9. perbedaan pasti ada, yang paling sy rasakan adalah semakin bertambah umur cara berpikir sy pun mengalami perubahan..

    BalasHapus
  10. @endar fitrianto : setuju pak...

    @ridu : Alhamdulillah.

    @ke2nai : mind set akan berubah seiring perubahan lingkungan

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.