Jibril aja main puzzle


Allah mengkursus manusia tidak dengan memberikan pelajaran tentang pedal dan rantai, namun Allah memberi pelajaran kepada manusia dengan memberikan gambar sepeda, baru kemudian manusia yang merangkainya mulai dari pedal rantai sadel setang dan bodi hingga menjadi bentuk sepeda secara sempurna.

Dan dalam hal ini Jibril tidak pernah pensiun dini. Jibril ada ketika engkau terjaga atau lewat disampingmu ketika kau tidur. Jibril tidak selesai masa tugasnya bersamaan dengan selesainya Nabi terakhir bagi manusia. Tapi jibril ada mengawasi surat kabar dan amplop yang berseliweran untuk manusia yang dalam tahap ilham dan karomah sedang dipilih oleh Allah.

Dalam hal ini. Manusia terkungkung dalam kursus pedal dan rantai saja.
Coba mari temukan puzzle yang menyusun sepeda itu secara utuh!


Semua yang Allah turunkan dimuka bumi ini adalah blue print dari sebuah kesempurnaan. Hanya saja Allah membiarkannya terpisah secara parsial dan memberikan pilihan kepada setiap manusia untuk mengumpulkan setiap keping puzzle itu dan kemudian memberikan jalan atau petunjuk dalam aturannya untuk merangkainya menjadi sebuah kesempurnaan.

Manusia atau kitalah agen-agen yang dengan pilihan ditangan kita tuk menjadikannya sempurna atau malah menjadikannya tidak sempuran. Kita memiliki setiap keping puzzle itu, tugas kita adalah mencarinya dan merangkainya menjadi sebuah gambar sempurna.

Saya juga masih berusaha, dan maaf bila intinya tertuang begitu saja dalam kalimat diatas.toh otak saya terlalu kecil kapasitasnya tuk menampung semua ide ini.




17 komentar:

  1. Siip, tulisan yang mantap mas Icang.

    BalasHapus
  2. So, kita harus berusaha utk menyusun puzzle itu ya?

    BalasHapus
  3. Assalaamu alaikum Mas, hmmmm.... sbuah renungan yg sangat mengena.

    Maaf Mas Icank, baru sempat berkunjung, saya baru mulai aktiv ngeblog lagi, jum'at kmrn.

    Kalo Mas Icank berkenan, saya mengundang Mas, untuk ikut urun rembug dalam menyeslaikan masalah sahabat saya di blog saya.
    Maturnuwun sebelumnya.

    BalasHapus
  4. kalo blog saya namanya "Kepingan Kehidupan", bukan kepingan puzzle, huehe...

    nice blog, memberikan inspirasi yg mendalam

    BalasHapus
  5. Wuaduh Mas... saya bingu mau ngomong apa, penuturannya di blog saya benar2 gimana ya saya ndak bisa mengatakan, wis pokoknya maturnuwun sanged.

    Trimakasih buanyak atas partisipasinya, pasti YBS merasa puas dengan semua apa yg Mas utarakan. Maturnuwun Mas..

    BalasHapus
  6. trus kalo puzzlenya uda jadi. Sepedanya uda jadi.
    Sepedanya nganter kita jalan2 ke surga.
    Begitukah?

    BalasHapus
  7. @newsoul : makasih bu
    @reni : mungkin kita berusaha mencari puzzle yg mana yg hilang dulu..
    @mantan copet : waalaikumussalam. saya juga lama ngga aktif mas sibuk bener dan males.. hehe
    @pipit : hmm.. kira-kira maknanya sama ngga ya?
    @mantan copet : sama-sama mas.. smeoga bermanfaat
    @sii meylin : hehehee.. analoginya tepat kayaknya. 'sepeda' yg dimaksud adalah sarana yg mengantarkan kita menuju setidaknya lebih dekat dengan pencipta kita.

    BalasHapus
  8. Woooow renungan nya....siiip

    BalasHapus
  9. Bagaimana cara mencari kepingan puzzlenya?.

    Pr nya dalam banget mas.

    BalasHapus
  10. wah dalem bro! hidup seperti puzzle yaks? nyelesein puzzle pasti perlu ilmu..sayang ilmu batin ma ilmu pengetahuan orang2 jaman sekarang cenderung menyesatkan...

    BalasHapus
  11. wew, saya takut dah kalo udah bawa Tuhan dan staffnya, wakakakak.. sebuah renungan yang mantaff..

    BalasHapus
  12. kita naiki sepeda itu meski cuma pelan-pelan. kaki terus mengayuh pedal, agar rantai selalu berputar. jangan berhenti mendadak, sepeda oleng, kita pun jatuh. ada luka di dengkul dan siku kita.

    BalasHapus
  13. @buwel : siip kaya es krim coklat...
    @bu puspita : saya aja lagi nyari nih bu.. ehehe
    @suzhu bites : apa barangkali ilmu yang ada di otak kita juga termasuk yg sesat ya?
    @nita nitnot : Tuhan aja nyuruh lho..
    @sukarno : wah analoginya terus berlanjut dan semakin mantab.. hehe makasih

    BalasHapus
  14. om icang
    masalahnya adalah setiap individu menafsirkan kepingan puzzle yang dia dapat dengan berbagai macam. ada yg menganggap itu sepeda, ada yang bilang sepeda motor, malah ada yang bilang itu kucing garong.
    menjadi tugas kita untuk memahami pemahaman individu lain dalam penerawangan kepingan puzzlenya itu.
    good post, om

    BalasHapus
  15. sepertinya bukan otaknya yang terlalu kecil mas. tapi ya lebih karena puzzlenya belum sempurna..

    BalasHapus
  16. benar sekali semua berawal dari ide terlebih dahulu baru diciptakan

    BalasHapus
  17. setiap puzle yang Tuhan turunkan bagi setiap manusia tentulah berbeda namun yang pasti taka da dalam bentuk rupa gambar yang sempurna. tugas kitalah mengembalikan gambar itu sesempurna yg kita bisa.

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.