Dare to be different



Acara resepsi nikahan yang berkosep unik tapi gagal terlaksana, ini mungkin tag line tuk pengalaman yang saya dapat kemarin. Jum’at sore saya dihubungi bahwa salah seorang sepupu suami yang kebetulan berdomisili dikota yang sama dengan kami akan mengadakan pernikahan tanpa memberitahukan kami.

Kami pura-pura berang karena tidak dilibatkan dalam kepanitiaan, bukankah kewajaran budaya ini lumrah dilingkungan kami bahwa apabila ada hajatan maka keluarga adalah komponen tak terpisahkan atau omongan ngga enak akan merebak. Ini bukan ancaman lho hanya sebuah pelibatan diri pada kesusahan yg ingin kami bagi bersama.

Tanpa berpikir lama si sepupu akhirnya melibatkan juga kami dan saya dilibatkan dalam mendekor gedung yang akan digunakan sebagi tempat resepsi nikah. Pengalaman ini yg membuat saya terperangah sepupu saya yang menjadi actor utama acara ini juga merangkap sebagai EO dari acaranya sendiri. Hebat hingga waktu malam sebelum hari-H dia masih ada didalam gedung untuk mengatur acaranya tersebut. Padahal kami sudah menasehatinya tuk istirahat karena besok adalah hari besar baginya.

Hebat karena resepsi itu mengusung pola yang sangat berbeda dengan acara-acara resepsi seperti bisanya, hebat karena mempelainya sendiri yg langsung menjadi EO nya, hebat karena semua dilakukan berdua. Acara dan ruangan berkonsep seperti bioskop diawal tahun 1980 an. Lengkap dengan poster-poster film yang semua aktornya adalah kedua mempelai. Dengan gerbang rotan bamboo yang diwanai lampu lampu hias yg dibentuk seperti layar tancap, dan music pengiring yang sepertinya mengadopsi MGM film atau twentieth century fox atau PH-PH besr Hollywood lainnya. Dan dipadu padankan dengan adat sunda yang unik dan vintage.

Undangan yang berbentuk seperti sampul film ketika kita membeli video bajakan….lengkap dengan cd yang berisi lagu-lagu favorite kedua mempelai yang juga berfungsi sebagai souvenir para undangan. Kreatif dan sangat unik. Berbeda …? Jelas inilah acara resepsi paling berbeda yang pernah saya datangi dan bahkan saya menjadi panitia didalamnya.

Namun apa yang terjadi? Hal-hal baru yang unik ini tidak bisa diterima oleh hamper kebanyakan undangan bahkan dari pihak keluarga sendiri, kesan berbeda ini mengganggu kenyamanan berpikir dan kenyamanan melihat para tamu dan keluarga. Namun sang mempelai cuek bebek melihat penentangan ini, ini acaraku dan what the hell with everybody toh aku masih mengikuti anjuran mereka tuk akadnya, ujarnya. Who’s false who’s right? Ah saya hanya panitia komponen pelengkap dari acara ini tiada kemampuan tuk merubah sebuah acara atau membuat dukungan pada si mempelai.

Pengalaman unik itu sangat relevan ketika saya membaca sebuah artukel yg masuk ke inbox pesan saya. Menjadi berbeda dalam bertindak kadang mendatangkan keberhasilan. Apakah perbedaan ini bisa mendatangkan keberhasilan seperti yang digambarkan kedua mempelai diatas? Arus yang kuat tidak membuat mereka nyaman hingga harus menunjukkan perbedaannya dan menentang arus yang ada.

Pengalaman yang luar biasa, sebuah prinsip yang dipegang teguh dan berusaha direalisasikan memang akan mendapat banyak cobaan, melawan arus bukanlah hal yang mudah. Tapi memiliki kebanggaan dan kepuasan bathin tersendiri ketika prinsip itu bisa kita pertahankan.

Menjadi berbeda pun sebenarnya bukan hal yg mudah hanya saja perlu sebuah bukti nyata tuk membuat perbedaan itu adalah sebuah keberhasilan. Saya ingin menjadi berbeda dalam artian positif dan membuktikan bahwa perbedaan saya adalah solusi untuk menjadi lebih baik.

Terima kasih tuk membuka pikiranku akan perbedaan yang engkau buat…… be different, dunia mengakses perbedaan dengan cepat karena menjadi berbeda adalah tidak menjadi nyaman didalamnya.

7 komentar:

  1. konsep acara pernikahannya keren kok, menurut saya sih
    *tepuk tangan*
    *suit-suitin pengantinnya*

    BalasHapus
  2. keren ini konsep nikahnya
    jadi pengen nikah XD

    BalasHapus
  3. @pipit : sangat keren, saya aja ngga habis pikir konsep yg unik...

    @clara : sampe saya lupa memfoto setiap fragmen kejadiannya saking kerennya

    BalasHapus
  4. perbedaan adalah hal yang indah sebenarnya, karena dengan perbedaan itulah kita bisa menciptakan keeunikan dan kemeriahan...
    konsep yang bagus...

    btw. boleh tukeran link...hee...

    BalasHapus
  5. Ide bagus, tp lingkungan belum bisa menerima...
    Budaya kontemporer vs budaya tradisional...mungkin butuh waktu ya mas...mengatasi 'culture shock' ini...hehe

    BalasHapus
  6. @rizal : itulah mas perbedaan yg masih sulit diterima.. tak add segera mas rizal

    @Srex : istilah yg tepat pak.. culture shock.......... mereka kaget dengan perubahan.

    BalasHapus
  7. hahahahaha iya bener banget tuh. Itu adalah acara besar sepasang pengantin, ya harusnya dibikin sesuai dg keinginan sang pengantinnya. Tapi ya itu, kita masih terikat dg adat2, shg kebanyakan resepsi pernikahanpun dilakukan sesuai dg adat. jadinya monoton deh.

    salut buat temen kamu yg dare to be different

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.