Novel, ah membosankan

“Cobalah baca novel sayang, pasti nanti kamu akan menikmatinya…”

Dengan wajah memelas istriku memintaku membaca salah satu tumpukan novelnya, padahal enggan sekali mata ini meliriknya, tak goyah jemari ini tuk menggapainya. Kesadaranku sejelas-jelasnya sedang meresapi setiap kalimat pada buku lama berjudul Sophie’s Verden karya Jostein Gaarder dan disebelahku seonggok buku tebal putih berjudul Black Swan karya Nassim Nicholas Taleb. Memang dengan front cover tak semenarik salah satu novel yg disodorkan padaku oleh istriku yang berjudul The Winst karangan Afifah Afra Amatullah, namun entah mengapa kecenderunganku baca belum membuat bergidik pada genre novel.

Hanya 1 novel yang pernah kutammatkan dengan serius yaitu The Kite Runner karya Khaled Khoseini, Itupun ku embat hanya dalam 3 hari. Walaupun ada beberapa novel karya anak negeri yang ku baca walau tak sampai tuntas beberapa karya Habiburrahman El Zirazi contohnya. Namun tak juga membangkitkan kecenderunganku tuk baca genre novel

Saya heran dengan beberapa orang, dalam hal ini 1 kasus contoh istriku sendiri ketika membaca novel sampai tak inget waktu, menangis Bombay bahkan sampai sesenggukan. Ah hal yang diluar nalar saya, dalam hati bergumam kalau untuk mendramatisir sebuah kisah alangkah lebih nyata bila nonton film romantic saja, atau drama keluarga. Sepertinya tak perlu membayangkan pun bisa membuat penonton menitikkan air mata.

Atau ini memang kekurangans aya dalam menghayati sebuah kisah, Bisa jadi. Karena selama ini yang kubaca buku-buku berat yang penuh dengan logika dan jauh dari fiksi apalagi drama kehidupan. Terlalu kaku mungkin bagi sensitifitas ku tuk memahami sebenarnya perasaan apa yang bisa didapat dari sebuah novel.

Sore itu istri menawariku salah satu novel Afifah Afra tadi untuk kulahap. Belum juga kubuka halaman 1 rasa bsoan udah hinggap. Tolong bantu aku memahami buku bergenre NOVEL ini….!!!

17 komentar:

  1. INtinya tertarik dulu mas, kalau saya jujur buat melahap satu novel blum sanggup tapi kalau udah baca judul yg bagus aja, pasti saya baca walaupun gak ampe abis...

    Apa kbr Kang?

    BalasHapus
  2. susah mas kalo udah gak suka dari awal, aku juga akhirnya ada 1-2 novel yg g selese aku baca gara - gara gak suka. mungkin genre nya gak sesuai. kalo mau nyoba sih mending nyari kumpulan cerpen dulu. coba cari cerpen karangan asma'nadia ato yg dari FLP mas. keren2 lho.

    BalasHapus
  3. @laksaman embun : saya kadang heran dengan istri yg koleksi novelnya buanyak dan tebal tebal dia sanggup melahapnya. aku kok bosan ya? hehehe

    @jifun : bukan masalah genre novelnya nggun, namun segala jenis bentuk cerita kok bagi saya membosankan ya. saya lebih senang baca, black swan, sophie's verden, atau buku-buku non fiksi lainnya

    BalasHapus
  4. aku terus terang mas juga nggak suka novel, aku sukanya malah roman kesusasteraan lama mungkin aku yang jadul-jadul, sitti nurbaya, belenggu, tenggelamnya kapal van der wick, kalau tak untung ya roman seperti itu semuanya udah aku lahap makan ya gaya aku nulis agak jadul juga

    BalasHapus
  5. hahahahahah saya sendiri begitu malas untuk membaca...beberapa novel yang saya beli ga ada satupun saya buka setibanya dirumah wakakaka

    BalasHapus
  6. @omiyan : plok...............klop. saya malah beliin istri semua. lah udah beli sampul plastiknya pun malas nyobeknya.. kakkaa

    BalasHapus
  7. aku juga lagi malas baca novel..itu negeri 5 menara udah nanggur lebih dari seminggu..*__*

    lam kenal mas ichang...

    BalasHapus
  8. Hehe, soal selera dan minat ya gak bisa dipaksa-paksa mas. Saya suka baca novel, baca apa saja, tapi itupun pilih-pilih. Kalau suka yang agak filosofis coba baca Gimple si Tolol. Cuma saran, wong seleranya saya jelek.

    BalasHapus
  9. ya sudah baca yang lain aja..yg penting membaca

    BalasHapus
  10. @tfd : negeri 5 menara juga ada dirumah bacaan isrtri, kata istri bagus..tapi yah..

    @newsoul : iya bu, sepertinya memang masalah selera. dan saya kurang tuh. wah rekomennya bisa dihunting nih. makasih bu

    @peserta kontes : kalau mbaca tiap hari keembat 3 harian lokal dan nasional tuh.. keke

    BalasHapus
  11. kalo saya malah suka baca novel yang berbau sejarah kang. seperti karangannya pramoedia

    hmmm baca novel mengasikkan, walaupun ada beberapa novel yang memang gak habis saya baca hiks

    BalasHapus
  12. Hahahahaha,,, iya mas tiap orang beda-beda. Kalau Abu termasuk orang yang bisa menikmati novel.

    BalasHapus
  13. Saya juga masih susah kalau baca buku (novel) yang terlalu tebal mas ...., ngga kuat, he he

    BalasHapus
  14. Walaupun malas bacanya, Tetapi kita harus menghargai apa keinginan seorang istri. Mungkin saja ada makna atau manfaat dari isi novel itu untuk hidup kita. thx,slm kenal

    BalasHapus
  15. Blogwalking mas..salam kenal..


    http://www.anekakita.com
    Anekakita.com Tempat Belanja Termurah dan Terpercaya

    BalasHapus
  16. mendingan baca al-qur`an daripada baca novel

    BalasHapus
  17. Novel ada yang bagus dan ada pula yang membosankan.Jadi tidak selamanya yang membosankan

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.