Memberi nama anak

“Apalah arti sebuah nama” sebut sebuah peribahasa atau apalah namanya, nama hanyalah identitas yang disematkan untuk membedakan individu dari individu lainnya. Nama mungkin adalah pakaian bagi seseorang.

“Apalah arti sebuah nama” apabila hal itu ditanyakan sekali lagi maka artinya sangatlah tinggi, nama adalah keeksistensian seseorang dalam komunitas, nama adalah cirri khas sebuah budaya, nama adalah lambang kemakmuran tak pelak banyak juga artis yang dulunya orang biasa saja rela mengganti namanya ketika sudah tersohor.

Begitupun bagi ku sebagai seorang bapak, orang tua bagi anak-anakku. Hak yang nanti diminta oleh anak-anakku adalah pemberian nama yang baik bagi mereka. Maka haruslah kutunaikan kewajiban itu, memberikan nama yang baik, memberikan nama yang tidak akan menyulitkan perjalanan hidupnya kelak.

Kegiatan member nama ini begitu menyenangkannya, diliputi rasa kekhawatiran akan kesalahan pengejaan atau leksikal atau bahkan dalam segi arti akan membuat penyesalan di kemudian hari.

Pemilihan dasar bahasa juga tak luput dari kegiatan menyaring nama ini, sebagai muslim yang ingin mentaati Rasulnya tak pelak saya selalu memilih nama yang berbau arab, walau kadang tergiur juga tuk member nama dalam kosakata bahasa Indonesia. Setelah ditelusuri pun kosakata bahasa Indonesia banyak yang mengadopsi kosakata luar seperti Arab, sansekerta, latin ataupun Inggris.

Hal yang ingin sekali ku gunakan dalam pemilihan nama anak adalah dari segi keunikan, unik dan jarang dipakai sehingga tak terkesan pasaran, nama yang unik biasanya memberikan kebanggan bagi pemiliknya kelak. Dan hal itu tentu saja akan membuat si penyandang nama menjadi lebih mudah diingat.

Namun nama selain unik juga ku hindari penggunaan kata yang panjang dan rumit, takut sipenyandang nama susah nulisnya kelak. Kedua anakku sebelumnya selalu memiliki 3 suku kata dalam namanya, tradisi ini harus diturunkan, sebisa mungkin semua anak-anakku memiliki 3 suku kata dalam namanya.

Si sulung bernama HAFIDZA GHAIDA SILMI yang berarti wanita yang dipelihara dengan kelembutan dan kedamaian sednagkan sibungsu ku beri nama MUHAMMAD ROMIZ SYAHZADA yang berarti manusia terpuji yang memiliki ciri seorang pemimpin, anak ke-3 ku kelak pun harus memiliki nama dengan 3 suku kata.

Sampai saat ini pun belum ku temukan kata yang pas untuk calon anak ke-3 ku, padahal dokter memperkirakan HPL nya awal januari..

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.