Media sepakat tentang istilah yang disematkan kepada ‘tragedi’
yang kemudian sekali lagi mendatangi Direktorat Jenderal Pajak, yaitu “Gayus
jilid II” tak ada lagi hal yang mampu mengaburkan dan menghalangi timbulnya
berita ini ke media massa, pun tidak juga surut ketika pak Fuad Rahmany
memberikan press release beberapa saat lalu dalam kapasitasnya sebagai Drektur
Jenderal Pajak. “Jangan dulu bicara angka sebelum semuanya jelas”, dengan
gambalng Pak Fuad pada kamis (3/2)2012. memberikan batasan mana yang harus
dipercaya dalam menelan sebuah berita.
Kita semua sepakat bahwa kisah romantika Direktorat Jenderal
Pajak dan “Gayus” kembali berulang, namun banyak dari kita tidak sepakat bahwa
ini seharusnya bukan kisah sequel dari Gayus. Bila merujuk dari kenyataan yang
ada dimana kasu gayus terkuak oleh media sejak tokoh yang di kemudian hari
mendapat julukan The Whistle Blower menghunjam jantung media dengan
pengungkapan banyak kasus dibalik ruetnya benag birokrasi negeri ini. Nama gayus
melambung dengan dikaitkannya beberapa kasus penyuapan yang terjadi di wilayah
pengadilan pajak yang notabene bukan kuasa Direktorat Jenderal Pajak.
Kali ini sebutan kepada gelombang hunjaman media atas
Direktorat Jenderal Pajak adalah meleset, kenyataanya Dhana Widyatmika adalah
pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang lebih senior dan ditinjau dari tahun
masuknya menjadi PNS Direktorat Jenderal Pajak Dhana Widyatmika 3 tahun lebih
dahulu menjadi pegawai publik.
Maka tak akurat kiranya bila kasus ini disbeut sebagai “Gayus
jilid II” atau “The next Gayus”, Dhana Widyatmika telah melampaui Gayus bahkan
sejak Gayus belum nyemplung ke Direktorat Jenderal Pajak. Dhana Widyatmika
bahkan telah menjadi konglomerat sejak sebelum gayus terdaftar di Sekolah Tinggi
Negara.
Dhana Widyatmika terdaftar sebagai pegawai tetap di
Direktorat Jenderal Pajak adalah sejak tahun 1997, dalam kondisi mapan dan
gemah ripah loh jinawi warisan usaha sukses dari bapaknya.jadi apabila gayus
terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak Sejak tahun 2000 maka hunjaman itu harus
berjudul “The Cronicle of Gayus”.
mungkin dia guru korupsinya Gayus kali ya mas hehehe :P
BalasHapuswoh iya ya, bisa jadi.....
BalasHapus