Perempuanku, Hanya Untukku!


“Woman was made from the rib of man, She was not created from his head to top him, Not from his feet to be stepped upon, She was made from his side to be close to him, From beneath his arm to be protected by him, Near his heart to be loved by him.” 

Bagaimana perasaan seorang pria jika dikelilingi banyak wanita? Jika pertanyaan itu disodorkan kepada saya, maka ungkapan ‘bangga’ nampaknya cukup mewakili perasaan saya. Saya senang setiap hari dikelilingi wanita cantik, shalihah pula. Dan tentu pada saat itu saya semakin merasa menjadi pangeran. Ups, jangan curiga dulu, karena wanita-wanita cantik nan shalihah yang saya maksud adalah istri dan anak-anak saya yang kebetulan wanita. Insya Allah.

Disaat menerawang senja dibalik lelayu daun bambu dan semilir angin yang membuka rongga dada, tetiba wanita yag selama ini menghiasi hariku memancing perhatian dengan semerbak kopi dan jajanan rumahannya.

“bi (panggilan bi bukanlah abi selayaknya keluarga yang lain, namun tak lebih panggilan sayangnya kepadaku kependekan dari My hubby), besok kami para wanita dikantor diwajibkan pakai baju kebaya, gimana bi?” sambil sesekali memamerkan lesung pipitnya yang kadang membuatku tak bisa berkata tidak.

“hmmm, bukannya kebaya itu pakaian wanita yang memamerkan lekuk tubuh wanita itu ya?

“tapi kan kebaya nda(panggilan ini menjadi konsensus berdua, sebagai pengganti cincin nikah kependekan dari Bundanya anak-anak) bikinnya dimodif jadi kendor ga ada lekukan sama sekali, lagian kan nda buat tebal dan ga transparan bi” kini perempuanku ini berlagak layaknya pengacara.

Saya hanya diam memamerkan ketidak setujuan sambil tersenyum dan memuji kopi ‘manis’, manis sekali hingga hambar rasanya bila kupandang wajahnya lekat-lekat.

Sore itu pun berlalu bersamaan dengan diperdengarkannya dendang menyambut rembulan yang dikomandoi oleh barisan jangkrik dan ngengat, biarlah seperti itu karena rembulan sepertinya malu malu diperaduan.
Malam kiranya belum berlalu ketika suara gaduh ketiga putra-putriku dikamar mereka mengusik ruang dengarku, tak pelak membuatku menghampirinya. Didepan anak-anaknya mempelai wanitaku itu berlenggok dengan kebaya idamannya, membuktikan ucapannya sore tadi bahwa kebaya hasil modifikasinya benar benar telah sesuai standar hijab yang kuberikan.

Aku tidak mengenal sosok Kartini selain dari buku sejarah, namun tak layak rasanya mempelaiku ini disimbolkan sebagai Kartini modern. Dia adalah perempuanku, tak perlu menjadi kartini untuk membuktikannya, namun demi bahagianya dalam standar yang kuinginkan lakukanlah apa yang hatimu inginkan. Dan berbahagialah!

==============================

Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air.

Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman.

Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak lagi membasahi kelopak matanya.

Wanita itu mutiara. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.

“Islam tidak mengenal emansipasi wanita, alangkah ruginya seorang wanita kalau mau menurunkan derajatnya hingga sama dengan lelaki. Padahal islam begitu menjunjung tinggi derajat wanita.”

16 komentar:

  1. Setuju dengan judul, dengan pemaknaan berbeda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kunjungan gan .,.
      Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
      di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

      Hapus
  2. berbagi Kata Kata Motivasi
    Doaku hari ini: Tuhan, tetapkan aku dalam keimanan yang kokoh, datangkanlah kebaikan dan jauhkanlah segala keburukan.
    semoga bermanfaat dapat di terima dan salam kenal ku tunggu kunjungan baliknya :D

    BalasHapus
  3. ckckck....pantes Nda-nya klepek2...bahasanya itu looh :p

    BalasHapus
  4. dia pingsan mbak, ga klepek klepek lagi... huehehhee

    nyimak..nyimak.... seliter berapa?

    BalasHapus
  5. HHmmm.... perlakuan manis lelaki pada wanitanya adalah hal yang paling di idamkan.. termasuk saat wanitanya berbuat kesalahan. ingatkanlah dia dengan cara yang manis pula

    BalasHapus
  6. Setuju dengan judul, dengan pemaknaan berbeda. :D

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.