“Woman
was made from the rib of man, She was not created from his head to top him, Not
from his feet to be stepped upon, She was made from his side to be close to
him, From beneath his arm to be protected by him, Near his heart to be loved by
him.”
Bagaimana perasaan seorang pria jika dikelilingi banyak
wanita? Jika pertanyaan itu disodorkan kepada saya, maka ungkapan ‘bangga’
nampaknya cukup mewakili perasaan saya. Saya senang setiap hari dikelilingi
wanita cantik, shalihah pula. Dan
tentu pada saat itu saya semakin merasa menjadi ‘pangeran’. Ups, jangan curiga dulu, karena wanita-wanita
cantik nan shalihah yang saya maksud adalah istri dan anak-anak saya yang ‘kebetulan’ wanita. Insya Allah.
Disaat menerawang senja dibalik lelayu daun bambu dan semilir
angin yang membuka rongga dada, tetiba wanita yag selama ini menghiasi hariku
memancing perhatian dengan semerbak kopi dan jajanan rumahannya.
“bi (panggilan bi
bukanlah abi selayaknya keluarga yang lain, namun tak lebih panggilan sayangnya
kepadaku kependekan dari My hubby), besok kami para wanita dikantor
diwajibkan pakai baju kebaya, gimana bi?” sambil sesekali memamerkan lesung
pipitnya yang kadang membuatku tak bisa berkata tidak.
“hmmm, bukannya kebaya itu pakaian wanita yang memamerkan
lekuk tubuh wanita itu ya?
“tapi kan kebaya nda(panggilan
ini menjadi konsensus berdua, sebagai pengganti cincin nikah kependekan dari
Bundanya anak-anak) bikinnya dimodif jadi kendor ga ada lekukan sama
sekali, lagian kan nda buat tebal dan ga transparan bi” kini perempuanku
ini berlagak layaknya pengacara.
Saya hanya diam memamerkan ketidak setujuan sambil tersenyum
dan memuji kopi ‘manis’, manis sekali hingga hambar rasanya bila kupandang
wajahnya lekat-lekat.
Sore itu pun berlalu bersamaan dengan diperdengarkannya
dendang menyambut rembulan yang dikomandoi oleh barisan jangkrik dan ngengat,
biarlah seperti itu karena rembulan sepertinya malu malu diperaduan.
Malam kiranya belum berlalu ketika suara gaduh ketiga
putra-putriku dikamar mereka mengusik ruang dengarku, tak pelak membuatku
menghampirinya. Didepan anak-anaknya mempelai wanitaku itu berlenggok dengan
kebaya idamannya, membuktikan ucapannya sore tadi bahwa kebaya hasil
modifikasinya benar benar telah sesuai standar hijab yang kuberikan.
Aku tidak mengenal sosok Kartini selain dari buku sejarah,
namun tak layak rasanya mempelaiku ini disimbolkan sebagai Kartini modern. Dia
adalah perempuanku, tak perlu menjadi kartini untuk membuktikannya, namun demi
bahagianya dalam standar yang kuinginkan lakukanlah apa yang hatimu inginkan.
Dan berbahagialah!
==============================
Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam
memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga
menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh
terpaan badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh
setitik air.
Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena
ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya
sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan
menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman.
Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap
yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya
tak lagi membasahi kelopak matanya.
Wanita itu mutiara. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya
untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa
membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu
mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan
menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang
harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara
indah itu.
“Islam
tidak mengenal emansipasi wanita, alangkah ruginya seorang wanita kalau mau
menurunkan derajatnya hingga sama dengan lelaki. Padahal islam begitu
menjunjung tinggi derajat wanita.”
Setuju dengan judul, dengan pemaknaan berbeda :)
BalasHapuskunjungan gan .,.
HapusMenjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.
berbagi Kata Kata Motivasi
BalasHapusDoaku hari ini: Tuhan, tetapkan aku dalam keimanan yang kokoh, datangkanlah kebaikan dan jauhkanlah segala keburukan.
semoga bermanfaat dapat di terima dan salam kenal ku tunggu kunjungan baliknya :D
cieee... mantep tyuh
BalasHapusckckck....pantes Nda-nya klepek2...bahasanya itu looh :p
BalasHapusnyimak seru nih ..
BalasHapusdia pingsan mbak, ga klepek klepek lagi... huehehhee
BalasHapusnyimak..nyimak.... seliter berapa?
ijin copas ya Mas Ichang...
BalasHapusmonggo
BalasHapusikut nyimak artikelnya.,.,.,.
BalasHapusHHmmm.... perlakuan manis lelaki pada wanitanya adalah hal yang paling di idamkan.. termasuk saat wanitanya berbuat kesalahan. ingatkanlah dia dengan cara yang manis pula
BalasHapusnyimak seru nih . gan
BalasHapusSetuju dengan judul, dengan pemaknaan berbeda. :D
BalasHapuskunjungan siang
BalasHapusnice post gan thanks.,
BalasHapus@cara sembuhkan penyakit kanker payudara
BalasHapusmakasih kunjungannya.... berkali kali lagi.. hehe