WOW, Ga Pake Koprol!


Kekerdilan/bonsai dalam ucap bisa jadi adalah tanpa sadar mengucapkan kesinisan.Gagap/pelo itu bisa jadi mengucapkan perihal yang tak dimengerti maknanya.Muda mudi negeri ini bisa jadi sedang terserang penyakit bonsai dan pelo dan lambat laun sedang menginfeksi generasi tuanya.”
***
Guru ngajiku dulu adalah guru paling galak yang pernah tak ikuti, tetapi sosoknya juga yang paling tak bisa ditolak bab keilmuannya yang mumpuni. Suatu kali hanya gara-gara ejaan bahasa arabku ngawur beliau ngasih hukuman ngangsu sumur dan menuhi kamar mandi dengan bertimba-timba air.hukuman itu tak bersifat menjerakan sepertinya, buktinya efeknya sekarang kurasa paling tidak otot tanganku jadi kekar.
Beliau memberikan petuah suatu kali saat otot-otot lenganku mulai panas karena hukuman itu, 

“bertemanlah dengan seseorang itu seperti berteman dengan penjual minyak wangi karena kalaupun kau tidak menikmati hangat minyaknya kau akan merasakan harum wanginya, hindarilah berteman dengan seseorang laksana pandai besi karena dia akan memberimu asap dan jelaga.” Aku hanya menggerutu, sedang payah-payahnya memindahkan air dari dasar sumur ke bak kamar mandi dibebani pula dengan nasehat yang meluberkan otak.

Sejatinya sang guru ngaji galak ini ingin menanamkan petuah didalam hidupku bahwa sekerasnya dunia yg kujalani kelak, tetaplah buka telingamu, belalakkan matamu ada banyak nasehat yang kadang terlewat, ketika kita acuh maka nasehat itu hanya seperti angin lalu. Ketika kita peka maka itu adalah pupuk bagi saripati kehidupan.

Sebenarnya petuah guru ngajiku itu tidaklah hanya tentang bagaimana aku harus memilih teman, tapi guru ngajiku ingin aku mengetahui bahwa pembiasaan itu penting. Aku tak akan pernah tahu penjual minyak wangi itu berbau harum kalau aku tidak membiasakan untuk membersamainya. Aku tak akan tahu bahwa pandai besi itu penuh asap dan jelaga bila aku tak membiasakan untuk melihatnya bekerja.Jadi ini bukan hanya petuah tentang bagaimana memilih teman, tapi juga bagaimana aku bisa membiasakan diri untuk mengetahui siapa temanku.

Beberapa hal yang terjadi didalam bilik hatiku akan menjadi kebiasaan sehari hari. Ketika bilik hatiku selalu mengagumi wanita yang berhijab hingga menutup sebagian besar wajahnya, maka hal itu juga menjadi kebiasaan tetapku untuk melirik sekilas wanita yang bercadar. Walau mataku sama sekali tidak bisa menatap apapun didalamnya.

Bisa juga sebaliknya hal yang membuatku tanpa sadar adalah ketika aku terbawa dalam kebiasaan. Walau awalnya hanya ucapan iseng, namun hal itu memberikan dampak pembiasaan bagi yang mengucapkan. Beberapa dari mereka mengucapkan tanpa mengetahui maknanya, bahkan sebagian besar dari mereka mengucapkan tanpa ambil pusing dampak kesinisannya. Karena efek pembiasaan membuat hal yang menggerogoti simpati mereka semakin terbenam.

 ‘Terus aku harus bilang WOW, gitu!’

Aku takut mengucapkannya, bahkan aku lebih takut mengucapkannya kepada sesamaku. Bukan karena itu sudah biasa, namun karena kesinisan kalimat itu takut menunjukkan kekerdilan jiwaku.

3 komentar:

  1. maksudnya pembiasaan itu apa ya mas?

    BalasHapus
  2. pembiasaan = tigkah laku yang ditanamkan agar menjadi kebiasaan.

    BalasHapus
  3. hehehehhe... kebiasaan buruk memang sebisa mungkin harus disembuhkan...

    susah juga sih nglakuinnya.. yang gampang itu teorinya :D

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.