Gowes bareng Srikandi

Minggu, 02 Juni 2013.

Jam 5.30 WIB pagi hari notifikasi Whatsapp sudah nyaring terdengar. Subuh sudah berlalu, beberapa peliharaan sudah selesai diperhatikan. Isi rumah sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Saya mempersiapkan sepeda MTB sedikit mengelapnya agar terlihat ga malu-maluin walau nanti pada akhirnya akan kotor kembali. Sebotol cairan elektrolit, tapi cairan itu sudah dikemas oleh istri dalam bentuk madu dan campuran air hangat. Cairan elektrolit super karena resmi dibuat oleh istri tercinta.

Yang ngajak gowes pagi ini adalah para srikandi yang telah menaklukkan jalan aspal antara Aceh danpadang di awal bulan kemarin. Jelas donk stamina ga bisa dibandingin, mereka ratu uphill. Ada yang bisa cerita kayak mana medan aspal antara aceh-padang? Noh… saya aja belum pernah kesana. Dan medan yang akan mereka tawarkan adalah medan yang juga buta bagi saya, walau saya sudah dikota ini selama kurang lebih 10 tahun. Namun jalanan arah ke bukit itu hampir tak pernah kulewati.

Benar saja, sekitar 15 menit menempuh perjalanan keringat sudah bercucuran, nafas udah memburu. Eh.. nih para srikandi ninggalin para cowok dibelakang. Alih-alih pasang alibi kalau lagi nugguin yang paling belakang, ga taunya srikandi-srikandi ini malah berhenti nungguin kita. Malu…!!

Ternyata gowes itu bukan masalah siapa yang terkuat, namun siapa yang bisa mengatur nafasnya dan menempatkan staminanya di medan yang tepat. Menjaga ritme ayuhan sesuai dengan kemampuan dan medan yang ditempuh. Ini bukan olahraga siapa yang paling cepat (kalau professional iya kali ya?) tapi siapa yang nafasnya ga putus hingga di garis finish.

Badan saya sih ga ideal amat, tinggi 173 centimeter dan berat 60 kilogram, masih sangat jauh dari ideal. Namun banyak orang yang nyeletuk “badan udah kurus, gowes pisan. Tambah ga gemuk-gemuk nanti!.” Malah orang gemuk yang kesusahan kalau gowes ya? Kalau badannya singset dan atletis gini malah nyaman gowes uphill. Ada yang bilang, gowes uphill itu 30 menit pertama membakar kalori, dan sisanya baru membakar lemak (yang bilang pastinya bukan dukun loh ya!) lah kalau kayak saya, lemak manalagi yang mau dibakar? Hehe….

Istirahat sepanjang perjalanan kira-kira terhitung hanya 4 kali selama rute ditempuh, tapi yang tanjakan ga keitung lagi berapa kalinya. Wajar bukan pro, bukan juga lawannya srikandi-srikandi itu.

Pemberhentian pertama setelah melewati 3 tanjakan


Tanjakannya maut-maut, karena perbedaan yang begitu terlihat antara stamina yang biasa tidur bangkong dan yang biasa setiap pagi gowes, jadinya di tanjakan jaraknya bisa terpaut jauh.



Kalau udah benar-benar pasrah pada kenyataan bahwa stamina tak bisa melawan, lebih baik berhenti dan menghabiskan sisa cadangan minuman yang ada. ini nasehat terbaik yang bisa diberikan kepada pemula.... 


ditanjakan ini akhirnya bisa sedikit menyamai stamina para srikandi gowes ini..


Ini bukan titipan dinas pariwisata loh ya, ini memang sengaja difoto te[at di salah satu tempat rekreasi yang ada di kota ini.


Rute yang telah ditempuh, RUTE 1 :


Rute selanjutnya, RUTE 2 :


Memulai perjalanan dari pukul 6.20 WIB dan sampai kembali dirumah pada pukul 9.10 WIB dengan jarak tempuh perjalanan 25 kilometer (UPHILL)... catet uphill, turunannya cuman seuprit, nanjaknya tak habis-habis. ampe rumah ditanya ma istri, itu betis udah kayak ubi mukibat.. hehehe.

Namun pengalaman ini malah membuat saya tak kapok tuk mengulangi nya atau bahkan dengan rute yang lebih panjang dengan trek yang lebih menantang. sepertinya uphill lebih menarik daripada downhill (aslinya ga punya nyali buat downhill..heehehe).

Sekian laporan perjalanan kali ini, Gowes to the hill!!!

8 komentar:

  1. Mantab mas Ichang... salam gowes.. semangat terus ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, mbak henny mampir, ini salah satu sirkandi gowes yg telah menaklukkan trek ACeh-Padang....

      Hapus
  2. Gowes itu, menyenangkan. Liburan yang menyegarkan ya Mas Ichang

    BalasHapus
  3. wow 25km jauh aja hehehe capek tapi sehat ya

    BalasHapus
  4. tetap semangat, olahraga perlu utk kesehatan

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.