Kudu Kreatif




Beberapa minggu yang lalu ‘dipaksa’ tuk mengikuti workshop tentang designer graphis. Untuk nambah ilmu dan yang pasti untuk nambah wawasan. Acara dilaksanakan di Bogor, tepatnya di area The Jungle mungkin panitia ingin memberikan kesan refreshing dan para designer graphis ini bisa menelurkan ide ide segar. Satu-satunya kesalahan dalam hal ini adalah kenapa undangan ditujukan kepada diriku, padahal diriku bukanlah seorang designer graphis. Tak memiliki background ahli design atapun ahli graphis, maka judulnya berangkatlah diriku dengan keterpaksaan.

Modalku hanya kebiasaan memakai software corel draw, indesign dan Photoshop itupun hanya skill yang kudapat dari autodidak. Tanpa bangku kuliah tanpa guru hanya berdasar belajar trial dan error, dan benar saja ketika sudah sampai tempat tujuan para pesertanya sudah tingkat mahir dan expert. Diriku hanyalah bagai rumput diantara bunga bunga yang sedang bermekaran di tengah kebun bunga. Mentornya adalah seorang praktisi di bidang iklan yang telah membuka advertising consulting dan beroperasi baik dalam dan luar negeri selama 20 tahun berkecimpung. Apa mau dikata rumput ini tetaplah rumput diantara bunga, setidaknya tak perlu jadi gulma agar bunganya semakin indah.

Diantara banyak wawasan dan ilmu yang kudapat di kebun bunga itu, ada satu hal yang selalu kuingat dan coba kuaplikasikan,yaitu tentang kreatifitas. Sehebat apapun tools dan skills yang dipunyai tanpa kreatifitas mekanisme itu tak akan berjalan. Seseorang yang memiliki tools dia akan menjadi alat, dan seseorang yang hanya memiliki skills dia akan menjadi perantara. Namun berbeda bagi seseorang yang memiliki kreatifitas, dia akan menjadi big bossnya. Kreatifitas itu seperti sebuah processor dalam komputer, seperti warna pada bunga, seperti belang pada harimau, seperti dingin pada es. Kreatifitas adalah elemen utama dalam designer graphis ungkap beliau.

Semua orang memiliki kreatifitas, hanya saja di level berapakah kreatifitas itu aktif tak setiap orang memiliki tingkatan yang sama. Kreatifitas itu adalah enzym yang bisa diperbaharui, hormon yang bisa diproduksi sewaktu waktu tergantung si pemiliknya berkemauan untuk mengupgradenya atau tidak. Setidaknya ku menemukan 8 cara untuk selalu mengasah kreatifitas ini : trust me, its work!! *kayak iklan

1. Gunakan selalu apa yang menjadi keunggulan
Untuk kasus sistem pendidikan di negeri ini harap dikecualikan. Selalu mengasah hal yang menjadi keunggulan kita akan membuat kreatifitas kita semakin tinggi. Tidak terlalu memberi manfaat kita menguasai selurh bidang namun kesemuanya berada di garis rata-rata. Fokuspada kelebihan yang kita miliki itu lebih efektif daripada berkejaran dnegan keahlian lain yang tak begitu kita kuasai, malah menjadikan waktu sia-sia.

2. Kesalahan terbesar adalah terlalu bergantung pada alat
Ketika kita punya smartphone bisa digunakan untuk membuat schedule, office work, browsing itu adalah hal lumrah. Tak ada bentuk kekreatifan disana. Namun ketika kita hanya memiliki gadget minim kemudian kita tetap bisa memanfaatkan layaknya smartphone, itu beda urusan.

3. Buat gambar besar tentang apapun yang tidak ada di lingkungan sekitar
Sekali-kali tak ada salahnya berjalan keluar lingkungan kita, hanya untuk melihat-lihat hal yang selama ini tak kita lihat. Sekali-kali browsing ke link-link yangs elama ini tak kita sentuh. Bila kita seorang ahli keuangan tak ada salahnya sesekali melihat lihat dunia mekanik, atau sebaliknya. Use ur imagination! Keluarlah dari kebiasaan sehari-hari!

4. Seperti halnya mesin yang selalu berputar, selalu lumasi otak agar tetap kreatif
Ketika belajar bahasa inggris yang memang bukan bahasa ibu atau bahasa pergaulanku, guru bahasa inggrisku selalu bilang. “meskipun kamu sedang sendiri selalu gunakan bahasa inggris walau hanya berbicara dengan diri sendiri!” bahasa adalah ilmu yang akan tetap bertahan apabila selalu digunakan. Begitupun kreatifitas, otak akans elalu dalam keadaan kreatif apabila selalu dilumasi agar selalu siap dipakai.

5. Hambatan untuk kreatif itu sangatlah banyak, jangan patah arang!
Apa hal tersulit dalam melakukan hal besar? Memulainya. Apa hal tersulit dalam menulis? Mulai menulis. Fakta yang terjadi adalah ide yang bagus kadang tak mudah munculnya, butuh kerja keras untuk mendapatkannya. Untuk mendapatkan aplikasi dari ide itu adalah hal yang sulit, mengulangi berkali-kali akan menjadikan ide ide brilian itu semakin lancar munculnya.

6. Coba menukar sesuatu tidak pada tempatnya
Brownies coklat,siapa sangka bila awal permulaan pembuatannya adalah karena salah resep. Seorang cheff di sebuah pastry berencana membuat kue schiffone yang legit dan lembut, namun karena dia lupa memasukkan pengembang kue didalam adonannya. Kue itu menjadi bantat dan tidak mengembang, namun dia dan rekannya tetap memakan kue itu. Wal hasil jadilah kue brownies yang kita kenal sekarang.

7. Tak perlu ada tujuan diawalnya
Ide-ide itu muncul dikepala seperti kabel kabel wireless yang lalu lalang di udara disekitar kita, bila frekuensinya sama maka antena gadget akan menerimanya dengan jernih, apabila tidak maka signal itu akan lewat saja. Begitulah ide dikepala, berseliweran tak tentu apa yang muncul. Tangkaplah signalnya kemudian jadikan sebuah aplikasi yang terlihat tak perlu ada maksudnya, yang pasti ide itu akan menemukan tempatnya.

8. Tetap selalu dalam keadaan termotivasi
Tetaplah otak dalam keadaan termotivasi agar ide ide kreatif selalu ada dan tak hilang begitu saja.


6 komentar:

  1. 8. Tetap selalu dalam keadaan termotivasi

    ini nih mas yang susah, kalau ga mood aja ga bakal bisa bikin karya, entah itu design atau hanya sekedar tulisan. gimana ya bisa anti galau hahaha

    BalasHapus
  2. @neko banyakin gerak mas, gerak sendiri atau digerak-gerakin ga papa deh.. hehe

    BalasHapus
  3. justru yang otodidak kadang semangat belajarnya lebih tinggi, om...

    BalasHapus
  4. @Rawinskekurangan seorang otodidak itu 1, susah ngajarkan ilmunya ke orang lain.. hehe

    BalasHapus
  5. cakeeeepppp mas!

    aku sering minder nih soal tools dan skills,
    photoshop baru belajar, flash udah lupa,
    software selain itu nol besar
    hihihi *malus

    BalasHapus
  6. @sQu saya aja jagonya cuman ngoperasiin SIPMOD om... hehehe

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.