Si sulung Belajar Enterpreneurship


Sebenarnya kegiatan jualan kecil kecilan ini sudah beberapa kali kuterapkan untuk anak-anakku, dulu ketika si sulung masih kelas 1 SD jualan kecil kecilan ini juga berjalan baik. Kusmepatkan waktu untuk belanja disebuah toko grosir, mainan anak-anak sederhana yang harganya sangat murah. Antara 500-1000 rupiah harga grosirnya. Namun beberapa waktu yang lalu si sulung macet dagang kecil-kecilannya, karena kesibukan disekolahnya. Walau begitu jiwa dagangnya terus terasah, tak berapa lama dari berhenti kegiatan dagangnya dia minta untuk berjualan lagi.

Diskusi berdua tentang apa yang akan dijual, akhirnyaketemulah produknya. Bapaknya diminta untuk searching gambar-gambar hitam putih dan mendownloadnya. Gambar yang diprint diatas kerta ukuran A4 ini kemudian difotocopy dan dijual kepada teman-temannya disekolah dengan harga 500 rupiah satuannya. Jiwa bisnisnya mulai terbentuk, aku tak mematok harga, si sulung yang ku suruh untuk memberi harga bagi kertasmewarnai itu, dia memutuskan untuk menjualnya seharga 500 rupiah.

Kali ini di rumah sekali lagi kegiatan jualan kecil-kecilannya kubangkitkan lagi. Kusempatkan waktu untuk membeli mainan anak-anak grosiran. Si sulung melihat peluang, dia memajang barag dagangannya disebelah warung jajanan anak-anak yang kebetulan ada disamping rumah. Sehingga dagangannya cepat laku. Teryata nalurinya bear, tak berapa lama berkumpullah anak-anak tetangga untuk membeli mainan sederhana yang berharga murah yag dijual si sulung. Antusias sekali dia melayani para pembeli potensialnya, wajahnya sumringah tawanya ceria. Namun sesekali dia juga ikut ambil mainan yang dijualnya dan main bersama, dipikirnya untung udah didapat.. hehe

Kami berinisiatip terhadap antusias anak-anak selama itu posiif, dan tentu saja positif karena kami mungkin akan langsung memblokade ide-ide yang negatif. Salah satunya ya jualan kecil-kecilan ini, sebelum mulai memberikan modal dan fasilitas beberapa hal kami pertimbangkan;

Tujuan apa yang ingin kami raih dengan kegiatan ini bagi anak-anak; mencari untung sepertinya bukan tujuan utama yang ingin kami ambil dari mengenalkan dagang kecil-kecilan ini. Kalaupun memanga da untung setidaknya tak akan membuat orang tuanya dapat naik haji dengan untungnya. Yang pasti tujan atau manfaat yang ingin kami ambil dari kegiatan pengenalan dagang secara aplikatif ini ya agar anak-anak memiliki jiwa wirausaha. Agar nati besarnya mereka ga hanya bergantung pada pembukaan CPNS, kami ingin mereka mampu menjadi seorang enterpreneurship, pembuka lapangan pekerjaan, pemberi manfaat bagi yang membutuhkan. Sepertinya dunia perdagangan lebih dekat kepadatujuan itu. Disamping beberapa manfaat lain yang ingin kami dapatkan dari kegiatan dagang kecil-kecilan ini, bisa untuk keterampilan bersosialisasinya, kemahiran publik speakingnya, atau bahkan kemampuannya menawarkan sesuatu. Banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan ini yang mungkin masih belum bisa dijelaskan secara gamblang, seperti kesadarannya untuk menghemat dana, memilah antara milik sendiri dan orang lain, bahkan mengajarkan cara berdagang yang baik.

Faktor lain yang mungkin kami pertimbangkan dalam pengenalan ini adalah, baik buruknya bagi lingkungan s ekitar. Hal ini baru kami sadari ketika kami mulai berbelanja di toko grosir mainan anak-anak. Kami harus benar benar selektif dalam memilih jenis mainan yang akan kami jual. Kami tak mau donk menjadi sumber rusaknya moral lingkungan walaupun dari hanya berjualan kecil kecilan. Banyak sekali mainan anak-anak yang apabila tak selektifmemilihnya maka kita akan menjual barang yang berbau pornografi, atau mainan yang mirip dengan ajang judi. Kalau hal ini luput dari pengamatan maka andil kamilah yang merusak moral anak-anak tetangga.

Memang banyak manfaat yang bisa kami dapatkan dengan mengenalkan kegiatan ini bagi anak-anak, namun apabila tak cermat mengamati bisa jadi anak-anak juga akan mendapatkan efek buruknya. Namun setidaknya sampai sekarang kami masih bisa dengan jelas memilah dan mengajarkan perbedaan mana yang baik dan mana yang buruk bagi anak-anak.

4 komentar:

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.