Wise System untuk Kontrol Kualitas


Ralph Nader seorang aktifis di Amerika yang pertama kali memrerkenalkan istilah Whistle blower ini untuk menghindari konotasi negatif dari Informan atau pengadu. Istilah whistle blower ini semakin sering kita dengar di pemberitaan baik elektronik ataupun cetak, seiring dengan bermunculannya kasus-kasus fraud dan pengkhianatan konstitusi yang dilakukan beberapa oknum. Namun sejak 2008 lah istilah ini begitu booming menyertai ‘nyayian’ Susno Duaji yang membuat instansinya kelabakan.

Sebenarnya sebelum huru hara yang dibuat Susno Duaji, terlebih dahulu Pertamnia yang menerapkan system WhistleBlower ini sebagai system control dalam menerapkan jalannya perusahaan. Ada beberapa hal yang terkait tentang system whistleblower yang dicanangkan Pertamina :

1.    Korupsi
2.    Kecurangan
3.    Conflict of interest
4.    Code of Conduct
5.    Peningakatan Kedisiplinan

Sistem ini dicanangkan untuk mewujudkan Pertamina yang Clean, membangun system bisnis yang bersih dan etika organisasi yang baik ditubuh Pertamina. Prinsip-prinsip sistem whistle blower di Pertamina adalah sebagai berikut:

1.    cepat dan tepat, maksudnya adalah penanganan adanya laporan terhadap pelanggaran, korupsi, dll di Pertamina harus ditangani dengan cepat dan tepat. 
2.    komunikatif, maksudnya Pertamina harus melakukan komunikasi terhadap pelapor terkait dengan perkembangan laporannya.
3.    rahasia, maksudnya semua laporan yang masuk ke sistem ini adalah bersifat rahasia, termasuk identitas pelapor akan dirahasiakan.
4.    akurat, maksudnya penanganan yang dilakukan terkait dengan hal-hal yang akurat bukan berdasarkan asumsi atau analisa pribadi tertentu.
5.    itikad baik, maksudnya bahwa pelapor harus memiliki itikad yang baik dan bukan berdasarkan dendam atau orientasi tertentu pelapor untuk melaporkan pelanggaran seseorang.
6.    proteksi, maksudnya semua orang yang melaporkan pelanggaran-pelanggaran atau kecurangan di Pertamina akan dilindungi oleh Pertamina.
7.    tidak ada diskriminasi, maksudnya semua orang dapat melaporkan dan tidak ada diskriminasi penanganan atas laporan-laporan tersebut.

Ini yang terjadi di dalam tubuh Pertamina sebagai contoh nyata system whistleblower yang telah berjalan, bagaimana yang terjadi di Kementerian Keuangan? Kementerian yang dikenal dengan Gayus gatenya ini ternyata juga memiliki system yang apik dalam hal control kualiti aparatnya. WISE atau Wistleblowing System Kementerian Keuangan adalah system yang dibangun untuk memberikan control positif terhadap kinerja dan Fraud yang terjadi didalam tubuh kementerian tersebut. Seperti halnya Pertamina, Kementerian Keuangan bertindak tanggap dengan menciptakan system whistleblower sendiri melalui PMK No.103/PMK.09/2010 dan KMK no.149/KMK.09/2011.

Wise tidak lain adalah sebuah system yang mengakomodir pelaporan yang dilakukan pihak tertentu terhadap fraud atau kecurangan yang terjadi di dalam tubuh Kementerian Keuangan, System Wise ini berlaku dua arah yaitu pelaporan internal maupun pelaporan eksternal dari masyarakat yang mengetahui dan atau mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan seharusnya. Wise teraplikasi dalam sebuah link dunia maya yang memungkinkan siapa pun untuk melapor dengan kerahasiaan pelapor yang terjamin. Link tersebut adalah www.wise.depkeu.go.id dimana dengan menggunakan link ini pelapor akan mendapatkan respon yang cepat, juga si pelapor dapat melengkapi informasi secara langsung melalui apliaksi di dalamnya.

Ini adalah tindak nyata Kementerian Keuangan dalam upaya memperbaiki kualitas pelayanan dan control atas kinerja aparatnya. Bagaimana pun juga tak setiap system itu akan berjalan sempurna dibutuhkan waktu untuk membuatnya semakin sempurna. Tentu saja system yang dibentuk ini juga memiliki efek samping yang mengerikan terutama bagi internal yang dilaporkan.

Kementerian Keuangan adalah bagian yang seksi di negeri ini sehingga dibutuhkan aplikasi aplikasi yang seksi untuk mengawalnya tetap aduhai dan seksi. Wise adalah salah satu terapi yang digunakan untuk melaksanakan tujuan itu.

2 komentar:

  1. kadang heran juga ya, sudah digaji gede masih doyan uang haram juga. yang halal hilang baru menyesal. Semoga pertamina menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  2. @Djangkaru Bumi keserakahan mungkin menjadi faktor dominannya bang..

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.