Ramadhan yang datang terlalu cepat


Rabu ini seperti rabu yang lain, bedanya mungkin bagiku adalah rabu ini juga tiga atau empat hari menjelang bulan ramadhan. Oh iya, Ramadahan segera tiba dan tak seperti biasanya kehebohan ramadhan kalah oleh kampanye calon Presiden. Lah yah gimana emang lagi masanya hajatan bangsa ini lima tahun sekali. Tapi ya kok yo pas berbarengan juga dengan gelaran 4 tahunan sekali dari gelaran olahraga paling popular sejagat sepakbola. Klop kalau kemudian keramaian itu mengalahkan gegap gempitanya Ramdhan.

Teringat pada ramadhan terakhir dua atau bahkan 3 minggu sebelum ramadhan menjelang, timeline facebook udah gencar dengan sambutan ramadhan. Ada yang bersedih, ada yang pura pura sedih, ada yang gembira ada juga yang pura pura gembira menyambut ramadhan tapi semua itu justru baik. Justru dengan begitu terlihat antusiasme dan geliat muslim menyambut ramadhan.

Tak kalah serunya bila perbincangan sudah masuk bahasan metode hilal dan tukyat, dua kubu besar biasanya akan terbentuk dengan sendirinya. Biasanya antara NU dan Muhammadiyah yang merupakan 2 ormas besar yang sudah memiliki pasukan dan panggung dakwah yang mengakar urat di masyarakat. Empat hari sebelum ramadhan tiba dan polemik yang justru ku tunggu itu belum juga nampak tanda-tandanya.

Dulu ketika polemik ini ada biasanya aka nada beberapa orang atau pihak yang menjadi penengah menjadi yang terbijak dengan memberi pemahaman dan tanggapan yang adil dan tak berat sebelah tentu saja dengan dalil dalil yang memang benar dikedua sisinya. Justru sekarang profesi itu sedang mencari 2 belah pihak yang dulu senang berpolemik itu. Tak ada yang harus ditengahi masalah penentuan awal ramadhan ini. Hal ini justru membuatku sedih, karena dari polemik itulah keluar dalil dalil atau ayat ayat atau tafsir atau kajian fiqh yangs elama ini tak kuketahui menjadi terang benderang.

Hamper seluruh timelimeku dipenuhi dengan debat capres tandingan, atau kilasan pertandingan sepakbola. Belum kutemui berita atau status status yang membahas nuansa ramadhan. Sejatinya ramadhan yang kurindukan tak lagi semenarik dulu lagi. Karena bertepatan dengan hajatan bangsa ini.

Mungkin ini hanya rasaku saja…
bulan ini sesungguhnya penghulunya
ketika setiap dosa diampuni
ketika setiap doa diijabahi

Mungkin aku terlalu khawatir..
tak ada kah yang merasa hidupnya akan berakhir
ketika ramadhan sampai diakhir
janganlah kita kemudian menjadi yang justru khawatir

Mungkin juga aku hanya tak menyadari
bahwa setiap orang justru lebih awas
aku lupa bahwa diriku tertimbun banyak dosa
hingga menganggap diriku seorang saja yang terjaga

3 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya :) semoga sukses slalu .. Ditunggu informasi menarik selanjutnya :) senang berkunjung ke website anda, terimakasih.

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.