Lembayung senja telah hinggap di pucuk pucuk daun
Menggerus indahnya Tombak Matahari dipermukaan air bergelombang
Malaikat mungil turun dari langit dengan anggunnya
Memancarkan cahaya terang dilangit berbintang baratdaya
Perkara memberi nama anak merupakan salah satu kewajibanku sebagai bapak. Bukan suatu hal yang sulit sebenarnya namun juga teramat sayang bila perihal ini terlalu digampangkan. Karena nama akan disandang generasi berikutnya dengan kebanggan. Beberapa orang tua memiliki kebiasaan tersendiri dalam memilihkan nama bagi anak anaknya. Beberapa bahkan memiliki pakem tersendiri untuk urusan nama ini.
Sebagian ayah mewajibkan nama belakangnya menjadi pembeda untuk disandang di nama anak anaknya. Namun tidak bagi saya, walau sebenarnya ada beberapa adat di jawa yang memberikan nama ayah turun temurun. Saya tidak menyandangkan nama saya di anak anak. Bila ditanya alasannya, belum juga didapatkan untuk menguatkan dalil tentang menurunkan nama ayah ini. Walau sebenarnya dalam agama nama ayah adalah menjadi wajib untung disandang. Namun hal itu saya cukupkan sebagai nasab dan tidak dalam pencatatan.
Ketika si sulung lahir, kami masih bimbang untuk memberi nama dalam gaya bahasa apa. Ada banyak masukan yang masuk ke redaksi untuk dipertimbangkan. Namun sebenarnya saya lebih condong untuk memberi nama dalam kosakata bahasa Indonesia. Istri hanya mengingatkan bahwa nama yang menggunakan kosakata Arab jauh lebih bermanfaat, setidaknya kelak di akhirat.
Dalam agama islam pemberian nama pada anak juga diatur. Ada beberapa syarat yang harus dijadikan pertimbangan. Nama anak harus nama yang baik dan bagus, baik secara makna ataupun secara panggilan. Jangan sampai memiliki makna yang buruk, ataupun memiliki panggilan yang buruk. Karena nama yang buruk secara psikologi juga akan menghancurkan kepercayaan dirinya kelak di komunitasnya.
Akhirnya hingga kini 4 anak telah terlahir di dunia, semua anak anak memiliki nama dalam kosakata Arab. Namun tetap mereka juga kuberi nama kedua dalam bahasa Indonesia. Mungkin tak banyak anak yang lahir di dunia memiliki 2 nama. Ini terjadi pada anak anakku, walau sejatinya yang terdaftar di catatan sipil hanya nama dalam kosakata arab. Namun aku ingin mereka memiliki semacam nama panggilan atau nama pena hanya untuk digunakan sebagai nick atau kunyah. Semoga suatu saat mereka akan bangga dengan nama nama yang kuberikan.
Lembayung Senja |
Tombak Matahari |
Malaikat Mungil |
Bintang Baratdaya |
Anak-anakku adalah karya terbesarku, ciptaan Allah yang tiada terkira. Buah cinta antara aku dan istriku, dambaan duniaku.
Inspiring!
BalasHapusThat's right, karena nama adalah doa
Salam.
BalasHapusSemoga dua pasang anak-anak Bapak sehat dan bahagia dunia akhirat ya pak... Nama-nama mereka bagus versi Arab juga Indonesianya... benar-benar doa yang terangkai.
@Haya Nufusaaaamiin. terimaksih telah sudi mampir
BalasHapus@AuL Howler
BalasHapusjadi ingin nambah anak ya? hehehe
Moga namanya membawa berkah :)
BalasHapusHave a nice day :)
Selalau ada harapan dan doa di setiap nama yang diberikan orangtua. Bapak saya punya cara sendiri untuk memberikan nama anak-anaknya, yaitu dengan menuliskan 7-10 nama di dalam kertas lalu digulung, dan ibu yang diminta mengambil salah satu. Kuno ya caranya?
BalasHapus@TS Frimaaaamiin. terima kasih kunjungannya
BalasHapus@sofia zhanzabilahehe.. metode yang unik, tapi saya suka karena didalamnya ada sebentuk kerjasama yang harmonis.. hehehe
BalasHapus