Melirik Jalur Prestasi dalam bersaing di PPDB


 Memilihkan sekolah bagi anak-anak seperti sebuah seni, seni mensinkronkan keinginan dan peluang. apalagi di era modern dengan sistem yang tak semua orang tua familiar dengan komputerisasi seperti sekarang. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah beralih menggunakan sistem komputerasi menuntut para orang tua memahami skema dan mekanisme proses masuk ke sekolah baru.

Begitupun bagi yang telah mafhum dan mahir mengoperasikan komputer, tak menjadikannya mudah. karena juga harus tahu bagaimana alur dan kriteria jalur penerimaan. dimana yang paling sering menjadi polemik adalah jalur zonasi, atau jalur penerimaan yang memungkinkan siswa mendaftar di sekolah dimana terdapat pembatasan area lokasi sekolah.

Menjadi polemik tersebab banyak kejanggalan yang terjadi, yaitu banyak siswa yang ternyata berdomisili di luar batas jarak yang disyaratkan untuk mendaftar ke sebuah sekolah. Ataupun carut marut yang terjadi pada pendaftar yang memilih jalur afirmasi dimana seharusnya tak berhak memanfaatkan jalur tersebut namun pihak-pihak tertentu dapat menerbitkan keterangan yang membuktikan keafirmatifannya.

Terjebak arus besar

Para orang tua kebanyakan begitu bernafsu mendaftarkan putra-putrinya dengan memanfaatkan jalur zonasi, karena yakin bahwa jarak domisili rumah dan sekolah masih di dalam jarak yang disyaratkan. walau sejatinya tahu dan menyadari bahwa kejanggalan rawan terjadi di jalur ini. mereka tidak menyadari faktor X yang terkadang diluar penilaian dan tak terprediksi. 

Terbukti kemudian, saat peringkat putra-putrinya tergeser secara tidak wajar oleh pesaing-pesaing yang menggunakan faktor X, dengan sejadinya mereka berontak, tanpa strategi dan membabi buta. teringat pepatah lama mengatakan "ubahlah apa yang mampu diubah, dan jangan berusaha mengubah apa yang di luar kemampuan!" artinya, setiap orang memiliki batasan kemampuan, kuasa atau pengaruh. mendobrak kejanggalan itu di luar batasan kemampuan sendiri biasanya akan berakhir seperti bertemu tembok besar yg sulit diruntuhkan, walaupun kadang berhasil namun hanya 1 berbanding seribu kejadian.

Menyusun strategi sejak awal

Ketika PPDB mulai dibuka yang pertama saya lakukan adalah membuat riset, bukan riset major hanya riset kecil kecilan. saya mengumpulkan data-data setiap sekolah yang di jaman jejaring internet telah menggurita ini sangatlah mudah mendapatkannya.

Mulai dari jarak sekolah, akreditasi sekolah, prestasi sekolah, nilai rata-rata penerimaan, nilai rata-rata lulusan, bahkan sampai testimoni mengenai sekolah bisa discraping dengan mudah dari internet. menyusunnya dalam sebuah standar statistika dan mencari sekolah yang paling relevan dengan kondisi sendiri.

Dengan begitu dapat menyusutkan pilihan sekolah dan mendeskripsikan dengan baik letak kelebihan dan kekurangannya. dan kemudian menyesuaikan dengan kebutuhan dan kecocokan dengan minat anak.

Berikutnya adalah memilih jalur yang paling sesuai dengan kemampuan. baik apabila sudah dimafhumi bahwa jalur zonasi adalah jalur yang sulit dan penuh aral rintang baik secara kasat mata maupun tak kasat mata. maka sebisa mungkin jalur ini coba saya hindari. 

Jalur Prestasi yang jarang dilirik

Sedikit yang mencoba bertarung di jalur prestasi, tersebab jarang yang mempersiapkan jauh-jauh hari. memang sedikit yang memiliki prestasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat baik akademik maupun non-akademik.

jalur non-akademik yang saya pilih dan dipersiapkan dengan baik kepada anak adalah dengan mendisiplinkan mereka di jalur tahfidz. jalur ini juga jalur prestasi yang masih diapresiasi dalam PPDB dengan poin yang cukup tinggi. oleh karena itu jalur ini masih sangat mungkin untuk dikejar dalam bersaing untuk PPDB.


5 komentar:

  1. Di tempat saya, jalur prestasi malah jadi incaran. Selamat malam.

    BalasHapus
  2. jalur prestasi porsinya tidak lebih besar dari jalur zonasi. Akhirnya banyak orang yang "mengakalinya" agar bisa dapat jalur ini. Akibatnya banyak terjadi kecurangan dalam ppdb.

    Untuk mengikuti jalur prestasi perlu disiapkan sejak lama, calon siswa mesti berlatih dan mengikuti lomba hingga akhirnya memenangkan perlombaan yang diikuti. Ketika ppdb mereka juga mesti mempraktekan kemampuan yang mereka miliki. Prosesnya lebih panjang, tapi poin yang disediakan sangat besar.

    BalasHapus
  3. Sekarang2 di circle keluarga besar ku malah jalur prestasi yang diperhitungkan banget

    Karena jd lebih gampang masuknya

    Lalu ada byk privilage nya juga

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.