kok bulannya jalan?

Sulungku usianya belumlah genap menginjak tahun ke empat, namun logikanya sudah mulai membuat bapaknya ngga berkutik atas setiap pertanyaan ‘usilnya’. Entah itu tanda mulai berkembangnya sel-sel otaknya atau hanya iseng bikin bapaknya blingsatan. Karena untuk masalah penjelasan ini bundanya menyerahkan 100% kepada kegoblokan bapaknya. Ah bunda.. kalau sama-sama binung mbok ya jangan dilemparkan ke bapaknya mulu. Kan jadi ketahuan bapaknya goblog…hehehe

“Yah kenapa sih kalau kita naik mobil, bulannya ngikutin kita mulu?”

Malam itu pertanyaan itu keluar dari mulutnya tanpa halangan berarti, yang membuat logika bapaknya tak berarti apa-apa. Jawaban apa yang harus saya berikan kepada sisulung ini. Kalau pun harus menggunakan jawaban ilmiah saya yakain dia akan sama goblognya dengan bapaknya, akhirnya saya putuskan member jawaban logika dalam tingkat anak usia 4 tahun.

“karena bulannya juga mau pulang sayang, kita kan mau pulang dan bobok, bulannya juga mau bobok”

“ohhhhh…”

Jawaban khas sulung saya. Sambil meletakkan jari telunjuknya dipipi dan pura-pura mikir. Senangnya hati ini bila penjelasanku mengena dan membuat dia diam walau hanya sesaat. Disamping takut muncul lagi pertanyaan-pertanyaan aneh juga memberikan rasa nyaman karena kadang berisik juga ndengerin ocehan sisulung yang mulai cerewet..hehehe

Susana hening menandakan logika yang ku berikan tadi kepada sisulung mengena, namun yang aku ngga habis pikir dia masih sangat serius melihat bulan yang muncul kini disebelah kanan atas sudut kaca depan mobil tepat diatasku. Karena dia berhasil membuat bapaknya penasaran akhirnya kutanya juga kegiatannya itu.

“lagi ngapain mbak?”

“yah, kok bulannya sekarang malah lari ke sana yah ya?”

GUBRAAAAAAAAAAAAAGGGGGGGG……….!!!!! Ampun..tolong ..(case closed..mobil dipenuhi tawa lepas)