Ada banyak artikel yang pernah kutulis yang memberikan pernyataan bahwa aku
begitu mengidolai motor, apalagi dalam hal mengantar jemput istri tercintaku
pujaan hatiku. Entah karena angins epoi yang meniup niup wajahku, atau memang
nikmatnya dipeluk saat memboncengnya. Namun sesekali juga tak jarang kami duduk
bersebelahan tanpa slaing peluk dan tanpa angin sepoi yang menerpa wajah
kecuali hanya Air Conditioner dari blower roda empat yang kami kendarai.
Namun salah satu kelebihan dengan kami duduk bersebalahan
adalah, kami bisa bercakap cakap tanpa mengganggu konsentrasi mengendaraku,
berbeda bila harus mengendarai stang lurus yang benar benar harus membutuhkan
konsentrasi lebih, percakapan akan lebih menjadi distraction bagi pengendara. Itulah
makanya kenapa mengangkat Handphone saat berkendara itu dilarang.
Sore itu selepas kantor kami membunyikan dentang waktu
pulang, seperti biasa jadi suami siaga profesi sopir kujalani kembali. Kali ini
tak ada pelukan mesra karena kami duduk berdampingan tidak depan belakang,
hingga bercakap cakap selama perjalananpulang menjadi kebiasaan yang
mengasyikkan.
“Kendaraan Dinas tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi
kecuali ambulance, truk sampah, dan mobil pemadam kebakaran.”
Kurang lebih tertera dengan huruf kapital besar sebuah
headline pada salah satu harian dikota ini yang kubeli dari seorang pedagang
asongan langganan di salah satu lampu merah. Topiknya berat pikirku, tapi
istriku malah membahasnya panjang lebar.
“saat ini tidak mudah mengenali sebuah kendaraan dinas
apakah berplat merah atau bukan, banyak para pemakai kendaraan dinas mengganti
platnya dari yang berwarna merah menjadi hitam.”
Tawa ku lebar memutus opininya atas headline harian pagi itu,
tak kusangka wanita disapingku ini terkadang juga sempat memperhatikan fenomena
yang tergolong anomali ini.
“terus, bagaimana petugas SPBU membedakan mana yang
kendaraan dinas dan bukan apabila platnya sudah diubah dari merah ke hitam?”
Kemudian aku berhenti tertawa dan manggut-manggut kemudian
membenarkan selidiknya.
“di kota kita ini petugas pembuat nomor kendaraan sudah
mengklasifikasikan kode yang diberikan kepada kendaraan dinas, yaitu dua huruf
yang tertera di belakang angka nomor polisinya, mudah kan?”
Timpalku menjawab penasarannya.
“Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 tahun 2006 di
jelaskan bahwa kendaraan dinas itu ada tiga jenis; Kendaraan perorangan dinas,
Kendaraan dinas operasional dan kendaraan dinas operasional khusus/lapangan. Nah
yang masih berhak menikmati BBM bersubsidi itu hanya jenis kendaraan dinas
operasional khusus dan jenis kendaraan dinas ini sangat jarang yang platnya
berubah warba dari merah ke hitam. Karena emang ga ada yang mau pake, emang ada
pejabat yang mau pake ambulance, atau truk sampah?”
Sebenarnya usulan Menteri ESDM ini snagat bagus, namun
terkadang aplikasinya terlalu mendadak, terkesan dipaksakan. Masyarakat yang
biasa makan nasi putih kemudian dipaksa makan roti begitulah kondisinya. Sama halnya
beberapa tahun lalu ketika masyarakat terbiasa menggunakan minyak tanah dipaksa
menggunakan LPG. Dengan ketidak siapan pemerintah membuat transformasi
perubahan itu kalang kabut.
“kalau aku boleh usul sama permerintah, harusnya pemerintah
tidak serta merta mengubah bahan bakarnya, tapi ubah dulu jenis kendaraan
dinasnya. Bikin peraturan yang menyebutkan bahwa seluruh pejabat hanya boleh menggunakan
kendaraan dinas roda dua bila hanya utuk datang sekantor dari rumah saja.” Sanggah
istriku.
“kendaraan dinas memang perlu, tapi kalau hanya tuk pulang
pergi dari rumah ke kantor saja, mbok ya ga perlu pake kendaraan dinas, apalagi
pakai pawai, menutup semua akses jalan!” tambahnya
“... iya, iya. Nanti tak sms in pak gubernurnya, besok besok
kalau mau ke kantor ngojek ajah!”
Ternyata tawa terakhir kami di dalam kendaraan yang
kebetulan plat merah juga yang kami tumpangi ini telah sampai di pintu gerbang
rumah kami.
Baru aja pulang dinas pakai mobil dinas. malah supirnya yang usulin, "besok nih plat diganti warna aja... "
BalasHapussaya cuma bisa senyum :)
*Blogku dan blogmu belum temenan ya?? :D
ah masak mas.... kita temenin aja yok?
BalasHapusmet pagi semua nya .... makasih atas info nya
BalasHapus