......
Tak mudah untukku, Melupakan semua
Yang pernah terjadi, Kau begitu dalam
T'lah tertanam di hati, Dan hidupku
Kusesali semua, Kehilangan dirimu
Membuatku tersadar, Apa yang harus aku lakukan
Bila kau pergi tinggalkanku?, Sungguh ku tak bisa jauh, Dari
dirimu
.....
(Patah – Iwan Fals)
Lirih
mengalun dendang dari pemusik legenda Indonesia di ruang kabin kendaraan, berasal
dari pemutar musik di dashboard. Menurut para pengamat musik, fokus ke alunan
musik dapat menaikkan mood sedangkan fokus ke lirik dapat menimbulkan rasa. Sejak
mengenal karya-karya bang Iwan selalu fokusnya adalah lirik karena selalu ada
pesan yang ingin disampaikan.
Duduk sebagai
co-pilot adalah istri sendiri, ya masak istri orang? Seperti yang lalu-lalu
sambil menatap lekat lekat cermin yang tersemat di sunvisor. Wanita tak akan
bisa lepas dari makeup gearnya, memoles yang seharusnya tak lagi perlu dipoles,
memperindah yang dari sananya sudah indah.
“menurutmu,
kalau ada wanita yang cukup cantik ada di hadapanmu apa yang akan kamu lakukan?”
tiba-tiba pertanyaan meluncur deras dari bibirnya, memberikan perkara yang
cukup pelik untuk dibalas.
“aku
akan mengaguminya.” Kujawab dengan tanpa menoleh, karena memang pandangan harus
tetap tertuju ke jalan lurus yang ada di depan kaca mobil ini.
Tangannya
berhenti mengusapkan kuas kecil dari pipinya, menoleh sebentar ke arah sopir
sambil menahan sesuatu yang tak harus ditahan. “bukankah ajaran agama kita
menganjurkan untuk menjaga pandangan?”
“setelah
kagum, baru aku akan menunduk” begitu selorohku, sontak membuatnya menutup
semua makeup gearnya dan bertindak serius bak pengawas ujian skripsi.
Segera kaca
jendela kubuka sedikit, membiarkan udara segara pagi menelisik masuk perlahan
ke dalam kabin kendaraan. Sepertinya radar kelaki-lakianku sudah memberikan
sinyal bahwa perang dunia akan segera hadir.
“jelaskan
maksud kagum tadi?” pintanya dengan sedikit memberikan tatapan mengintimidasi,
tatapan yang sama yang dia berikan di awal bulan saat gaji baru saja masuk
rekening.
“Jika salah seorang dari kalian melihat wanita yang mengagumkannya, maka hendaklah ia mendatangi (menggauli) isterinya. Karena apa yang dimiliki wanita tersebut sama dengan yang dimiliki oleh isterinya.” (HR. Tirmidzi)” biarkan penjelasan perawi ini yang menjelaskan.
Laki-laki
dianugerahi dengan impuls nafsu yang paling besar adalah dari pandangan,
berbeda dari wanita yang impuls terbesarnya adalah rasa. Dengan kepungan
budaya, kemajuan teknologi dan bahkan premis-premis akan dunia kewanitaan
laki-laki sungguh berada di dunia yang akan selalu merangsang matanya.
Sekuat
mata menahan dan menunduk, maka godaan itu walau hanya sekelebat akan mampir di
mata lelaki. Menggelitik area yang tak gatal bahkan tak dapat digaruk. Melawannya
justru semakin besar imagi yang tampil dan menggoda. Namun juga bukan alasan
untuk membiarkan jelalatan dan terdedah.
Pun,
menurut Buya Hamka “Meskipun kita ke Mekkah, tetapi jika yang diburu oleh hati
adalah hal-hal yang buruk, maka setan dari golongan jin dan manusia akan
berusaha membantu kita untuk mendapatkannya."
Hati,
memerankan fungsinya sebagai kunci untuk membuka pintu ma’siyat atau segera
menutupnya. Banyak perselingkuhan dimulai hanya dari pertemuan, namun kemudian
hati membiarkan pintunya terbuka. Laki-laki yang memiliki pengendalian penuh
akan hatinya begitu kuat memegang kunci hatinya. Tak membiarkan rasa berlanjut
dengan cara mengunci rapat pintunya, pertemuan itu hanya terhenti di sebatas
kagum.
Kemudian
menutup setiap peluang untuk menjadi jalan masuknya rasa, walau hanya sebuah ‘say,
hi’ dalam bentuk apapun. Karena laki-laki begitu lemah soal rasa, dia akan
meluap atau justru akan tenggelam. Sebelum itu terjadi, hatilah penentunya.
“Darimana
aku tahu, kalau kamu memang telah menutup hatimu untuk wanita lain?” sergahnya
kemudian. “aku boleh cemburu kan? Terus kenapa kamu seperti ga terima kalau aku
cemburu?”
Syukurlah pagar kantor telah
terlihat, dan tak perlu kujawab pertanyaan maha hebat itu.
dugaan Hawa untuk Adam. ujian Adam buat Hawa. takkan pernah berakhir
BalasHapustambah kesini, ujiannya tambah berat bu
Hapusmemang hati adalah daging yang jadi penentu manusia.
BalasHapusapalagi zaman sekarang godaan makin berat sejak era digital
remnya kudu diupgrade terus...
HapusWwkwkwkwk.. Mas Ichang... Lamanya kita nggak Bewean ya... tapi itu nanti pulang kantor jadi perkara deh wkwkwkkw..
BalasHapusbeliin coklat yg banyak... wkwkw
Hapusmenjaga hati dan mata memang byk tantangannya ya mas...
BalasHapuslam knl aja deh... saya follow blognya
bettul, terimakasih
HapusJangan lupa pulanngnya singgah ke toko make up / skincare
BalasHapusDijamin rumah kembali harmonis hihihihi
P.S.
Hello again brotherrrr long time no here
kalau ga mempan mampir toko emas kayaknya... hehehe.
HapusP.S.
hi, semoga selalu terjaga komunikasi