Si Toilet sumber imajinasi *PART I


Toilet mungkin bagi banyak orang bukanlah ruangan utama namun keberadaannya wajib ada baik didalam rumah atau gedung gedung perkantoran, bahkan tempat ibadah pu harus ada. Kecil jarang dilirik namun keberadaannya sangat perlu. Kalau tidak dalam keadaan terpaksa orang tak akan bersedia mendekati ruangan ini.

Toilet bagi istri semata wayangku adalah patokan, setiap mendatangi rumah seseorang dia ingin selalu melihat toiletnya terlebih dahulu. Alasannya simple “bab kalau toiletnya bersih dan wangi berarti pemiliknya tidak jorok” masuk akal juga, karena setiap orang tak pernah tahu proses yang terjadi didalam rumah itu, maka cukup dicek bagian terakhir atau ruang pembuangannya saja sudah sangat mewakili pola hidup bersih yang ada di dalam rumah itu.

Itu kalau toilet pribadi, lah bagaimana membaca antologi toilet yang digunakan oleh banyak orang? Pokoknya kalau toilet yang digunakan banyak orang baik yang bertuliskan “kencing Rp.1.000, Berak Rp. 2.000, mandi Rp. 500” ataupun yang tanpa tulisan tapi ada Cleanig service yangs elalu stand by disana. Toilet umum teta[lah toilet umum. Tidak akan pernah menjadi patokan kehygienisan penghuninya.

Namun di toilet umumlah saya belajar banyak hal, mulai dari keikhlasan sampai pada kejujuran. Di ruangan sempit yang mungkin hanya kecoak yang bersedia menempatinya ini pelajaran ikhlas itu ditancapkan dan sekaligus diaplikasikan. Bagaimana ga ikhlas, diruang sempit ini setiap apapun yang ada didalam tubuhku diambil oleh nya tanpa pernah kuminta lagi, bahkan tanpa pernah kumerasa kehilangan. Perasaan lega dan ikhlas itu seperti adik kakak. Seperti itulah ikhlas, dan seperti itulah lega atau plong atau nothing to loose atau apalah namanya. Kalau sameyan ikut program pasca bayar salah satu provider Hand phone hanya digunakan buat telpon dan sms tanp paket data tapi kemudian ditagih melebihi yangs eharusnya dan anda harus tetap bayar, nah itu namanya ga ikhlas. Tetap bayar tapi ga’ plong.

Di toilet lah sameyan kudu lebih lama jongkok, merenungi makna ikhlas sambil membiarkan si toilet menyedot beberapa bagian ‘ganjelan’ anda. Setelah itu mari duduk bersama ngopi bersama diberanda rumah saya dan bercerita tentang 2 orang pegawai kantor yang tukang menggaji PNS di seluruh Indonesia yang divonis secara zalim karena menjalankan perintah bosnya dan menjalani tugasnya sesuai SOP, mari bercerita tentang makna keihklasan. *bersambung……

3 komentar:

  1. kadang di toilet saya dapat inspirasi mas

    BalasHapus
  2. waduh.... itu bahasna untuk tulisan PART III je.. heheheheh

    BalasHapus
  3. Saya malah suka baca buku atau majalah, nongkrong disana ... :-D

    Salam kenal

    BalasHapus

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.