Si Toilet Sumber Imajinasi *Part III -End-


Rasanya tak akan habis menuliskan hal tentang si toilet, dia begitu melekat dalam kehidupan sehari hari manusia, kadang juga dalam hidup kucing dan anjing. Bagaimana tidak, manusia tanpa si toilet akan hambar, bila paginya tak dibersamai toilet maka harinya akan buram. Si toilet sudah menjadi kawan dekat manusia sejak mata terbelalak hingga terpejam lagi.

Luar baisanya manusia juga dekat dengan yang namanya ide. Impuls-impuls listrik bertegangan rendah yang saling menghubungkan ujung-ujung syaraf yang ada didalam organ yang tak lebih berat dari bola volly dan tak lebih besar dari buah kelapa. Merupakan cikal bakal peradaban manusia itu sendiri. Dan karya originalnya disebut sebagai ‘ide’

Lah apa hubungannya dengan toilet? Oh tentu ada.. karena beberapa manusia membutuhkan si toilet untuk membuat karya yang disebut ‘ide’ tersebut. Kalau dalam ilmu perdukunan toilet ini seperti menyannya, kalau dalam sistem perapian mobil si toilet ini seperti busi nya. Bisa dicari alternatifnya sih. Tapi yang termudah didapatkan ya si toilet.

Tinggal duduk dan ‘ide-ide’ itu akan berdatangan. Mau bagaimanapun juga otak tak akan bsia bekerja bila perut ada masalah. Mau bagaimanapun hebatnya pikiran kalau sistem pencernaan ga beres ‘ide’ juga ga akan keluar. Dan itu faktanya, cukup dengan pemenuhan perut kepentingan apapun bisa diegaliterkan.
Maka kenapa si toilet adalah perpaduan yang menawan antara system pencernaan dan system kinerja ide. Ide muncul dengan beirngas di dalam si toilet, buktinya ada banyak hujatan, puisi cinta, rebelation, rayuan gombal, bahkan rumus fisika dan matematika pun ada didalam tembok si toilet. Menandakan ide itu tumbuh subur didalam si toilet.

Tak pelak para yang dimuliakan dan dihormati di gedung termegah sejagat Hedonesia raya mendirikan banyak ruangan mewah dengan budget fantastis yang diberi nama sama dengan si toilet. Terbayangkan kemewahan yang ada didalam sana, bisa jadi latar belakangnya adalah agar, sistem terciptanya ide untuk membuat regulasi itu berjalan lancar, selancar sistem pencernaan mereka yang selalu penuh terisi kenikmatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.