Rasanya tak akan habis menuliskan hal tentang si toilet, dia
begitu melekat dalam kehidupan sehari hari manusia, kadang juga dalam hidup
kucing dan anjing. Bagaimana tidak, manusia tanpa si toilet akan hambar, bila
paginya tak dibersamai toilet maka harinya akan buram. Si toilet sudah menjadi
kawan dekat manusia sejak mata terbelalak hingga terpejam lagi.
Luar baisanya manusia juga dekat dengan yang namanya ide. Impuls-impuls
listrik bertegangan rendah yang saling menghubungkan ujung-ujung syaraf yang
ada didalam organ yang tak lebih berat dari bola volly dan tak lebih besar dari
buah kelapa. Merupakan cikal bakal peradaban manusia itu sendiri. Dan karya
originalnya disebut sebagai ‘ide’
Lah apa hubungannya dengan toilet? Oh tentu ada.. karena
beberapa manusia membutuhkan si toilet untuk membuat karya yang disebut ‘ide’
tersebut. Kalau dalam ilmu perdukunan toilet ini seperti menyannya, kalau dalam
sistem perapian mobil si toilet ini seperti busi nya. Bisa dicari alternatifnya
sih. Tapi yang termudah didapatkan ya si toilet.
Tinggal duduk dan ‘ide-ide’ itu akan berdatangan. Mau bagaimanapun
juga otak tak akan bsia bekerja bila perut ada masalah. Mau bagaimanapun
hebatnya pikiran kalau sistem pencernaan ga beres ‘ide’ juga ga akan keluar. Dan
itu faktanya, cukup dengan pemenuhan perut kepentingan apapun bisa
diegaliterkan.
Maka kenapa si toilet adalah perpaduan yang menawan antara
system pencernaan dan system kinerja ide. Ide muncul dengan beirngas di dalam
si toilet, buktinya ada banyak hujatan, puisi cinta, rebelation, rayuan gombal,
bahkan rumus fisika dan matematika pun ada didalam tembok si toilet. Menandakan
ide itu tumbuh subur didalam si toilet.
Tak pelak para yang dimuliakan dan dihormati di gedung
termegah sejagat Hedonesia raya mendirikan banyak ruangan mewah dengan budget
fantastis yang diberi nama sama dengan si toilet. Terbayangkan kemewahan yang ada
didalam sana, bisa jadi latar belakangnya adalah agar, sistem terciptanya ide
untuk membuat regulasi itu berjalan lancar, selancar sistem pencernaan mereka
yang selalu penuh terisi kenikmatan.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan menuliskan segala sesuatu, maka sampaikan walau pahit. insyaALlah lain waktu saya akan berkunjung balik.